Rabu, 27 April 2011

Polda Tambah 6 Lokasi Tilang Elektronik

"Pemilihan titik lokasi berdasarkan tempat yang dinilai rawan kemacetan dan kecelakaan."

VIVAnews - Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya segera menambah enam titik lokasi kamera tilang eletronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di jalan protokol Jakarta.

"Tahun ini, targetnya ada penambahan lokasi kamera tilang eletronik. Minimal enam lokasi seperti di perempatan Blok M, Grogol, Cempaka Putih, Pancoran, dan Kuningan," ujar Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa di Jakarta, Senin 11 April 2011.

Menurut dia, penambahan tersebut diharapkan bisa membuat pengendara kendaraan bermotor tertib berlalulintas. "Pemilihan titik lokasi berdasarkan tempat yang dinilai rawan kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan," ungkapnya.

Kamera tilang eletronik akan terus ditambah pada titik rawan, khususnya perempatan jalan. Berdasarkan data, ada 50 titik perempatan yang rawan kemacetan.

Sejak pemberlakuan tilang elektronik pada awal April lalu, Polda Metro Jaya telah melakukan penilangan terhadap 1.500 pelanggar lalulintas yang terekam gambar melalui CCTV di perempatan Sarinah, Jakarta Pusat.

"Jumlah pelanggaran terus menurun, dari awalnya sekitar 300 pelanggar per hari menjadi 50 pelanggar," ungkapnya.

Kepala Subdit Penegakkan Hukum (Gakkum) Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Yakub Dedi Karyawan, mengungkapkan bahwa jenis pelanggaran yang paling banyak terekam kamera adalah menerobosan lampu merah, kemudian pelanggaran marka stopline dan pelanggaran marka yellow box junction. Dari ketiga pelanggaran ini pengendara bisa dikenakan denda maksimum Rp 1,5 juta.

Sabtu, 23 April 2011

Jabatan Dua Komandan Grup Kopassus Diserahterimakan

Jakarta (ANTARA News) - Jabatan dua komandan grup Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) diserahterimakan di Jakarta, Sabtu.

Dua jabatan komandan yang diserahterimakan itu adalah Komandan Grup 2 Kopassus dan Komandan Grup 3 Kopassus, dilaksanakan dalam upacara militer yang dipimpin Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus.

Jabatan Komandan Grup-2 Kopassus diserahterimakan dari Kolonel Inf Benny Sulistiyono kepada Kolonel Inf Teguh Arif Indratmoko yang semula menjabat Asisten Logistik Danjen Kopassus.

Sedangkan Komandan Grup-3 Kopassus diserahkan dari Kolonel Inf Hendy Geniardi kepada penggantinya Letnan Kolonel Inf Izak Pangemanan, yang sebelumnya menjabat Wakil Komandan Grup-3 Kopassus.

Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk mengatakan, mutasi jabatan dan alih tugas dalam suatu organisasi militer, merupakan hal wajar dan lazim dilakukan, sebagai bagian dari "tour of duty" dan "tour of area", yang menjadi bagian dinamika kehidupan organisasi.

"Hakekatnya, ditujukan untuk perkembangan dan peningkatan kinerja organisasi," kata Danjen Kopassus.

Kamis, 21 April 2011

Briptu Norman, Bertemu Kekasih Hanya Kedipkan Mata

Jpnn

GORONTALO – Briptu Norman Kamaru akhirnya kembali pulang ke Gorontalo. Kepulangan pria yang ngetop lewat lipsync lagu India Chaiya Chaiya ini pun sudah dinanti-nanti puluhan ribu warga Gorontalo. Tak terkecuali Indriani Hamani, sang pujaan hati Briptu Norman Kamaru.

Saat tiba, Indriani sudah menanti kekasihnya Briptu Norman Kamaru di Bandara Jalaluddin Gorontalo. Saat itu Indriani menunggu di dalam mobil. Saat pesawat yang ditumpangi rombongan Briptu Norman tiba di Bandara Jalaluddin Gorontalo, Indri (sapaa akrabnya) beranjak menuju ke ruang tunggu VIP Bandara Jalaluddin Gorontalo. Namun sayangnya Indri tak diperkenankan petugas masuk ke dalam ruang tunggu. Sehingga ia pun memilih hanya berdiri di samping pintu keluar ruang VIP ditemani tiga rekannya.

Saat Briptu Norman keluar dari ruang tunggu, Indri juga tak sempat bersalaman dengan kekasihnya. Ia hanya bisa melambaikan tangan, sementara Norman Kamaru langsung masuk ke dalam mobil Barracuda yang disiapkan untuk arak-arakan. Indri pun ikut bersama rombongan Briptu Norman Kamaru.

Tapi hanya sampai di Limboto, Indri memilih untuk kembali pulang ke rumah. Sebab, ia sudah cukup kecapaian tak sanggup lagi mengikuti rombongan Briptu Norman Kamaru.

Sebelumnya saat berada di Bandara Jalaluddin Gorontalo, Indri yang ditemui Gorontalo Post (Grup JPNN) mengaku, senang dan gembira begitu melihat sosok Norman Kamaru. “Ya, kangen terhadap dia sudah terobati, walaupun belum sempat bersalaman,” ujar Indri sambil tersenyum.

Ketika ditanya jika Briptu Norman Kamaru akan ditarik ke Mabes, bagi Indri semua tinggal diserahkan ke Norman apakah akan mengajak dirinya atau tidak. “Tergantung Kak Norman, apa Indri diajak ke Jakarta atau tetap tinggal di Gorontalo saja,” ucap Indri sembari mengaku, dirinya tidak cemburu melihat Norman Kamaru yang beberapa waktu belakangan sering tampil di media bersama artis-artis cantik.

Sementara itu Norman mengakui sudah bertemu Indri walaupun hanya melalui kontak mata. “Kami sudah bertemu, lewat kedipan mata saya sudah bertemu Indri. Selain itu Indri dan saya sering telpon-telponan,” kata Norman.

Lebih lanjut Norman mengaku, ia akan menggelar acara khusus dengan teman-teman seangkatannya. “Ya ada acara khusus dengan teman-teman letting (seangkatan,red). Belum tahu kapan, yang pasti Insya Allah ada acara khusus,” tandas Norman Kamaru.

Di sisi lain, ketika ditanya kesiapan dia jika ditarik ke pusat, Norman menegaskan, sebagai prajurit dirinya bersedia ditempatkan di mana saja. “Kan waktu masuk jadi Polisi, ada surat pernyataan untuk bersedia ditempatkan di mana saja. Jadi jika itu perintah dan tugas maka saya siap,” tegas Norman Kamaru.(roy/san)

Selasa, 19 April 2011

20 Ribu Personel Polisi Amankan Paskah


Seluruh personel akan ditempatkan pada wilayah yang dianggap cukup rawan.
VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengerahkan dua pertiga pasukan atau 20 ribu personel untuk mengamankan hari raya Paskah, pada Jumat mendatang, 22 April 2011.

Kepala Biro Personel Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sujarno yang dihubungi VIVAnews.com, Senin malam, 18 April 2011, mengatakan, seluruh personel akan ditempatkan pada wilayah yang dianggap cukup rawan dan patut dilakukan penjagaan.

"Mulai dari gereja hingga objek vital akan kita tempatkan pasukan," katanya.

Wilayah rawan itu akan diserahkan kepolisian setempat karena mereka yang lebih mengetahui situasinya. Termasuk pelaksanaan razia rutin. Sasarannya adalah benda mencurigakan, senjata tajam, senjata api dan benda-benda terlarang lainnya.

"Ini guna menyekat peluang yang dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Pengarahan juga sudah dilakukan kepada pihak gereja. Menurutnya, arahannya berupa pelaksanaan operasi dan pengamanan di hari raya Paskah. Selain itu, sterilisasi juga dilakukan pada seluruh lokasi perayaan Paskah.

Sujarno menambahkan, wilayah Jakarta dan sekitarnya masih cukup aman. Masyarakat diminta untuk tetap melakukan kewaspadaan di lingkungan masing-masing. Hingga Minggu malam, 17 April 2011, tidak ada laporan mencurigakan.

"Kemarin itu hanya ancaman-ancaman saja, tidak ada bukti bom. Saat ini, hanya ada empat bom yang terbukti," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar mengatakan, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada polisi bila menemukan hal-hal yang mencurigakan. Selain itu, seluruh rukun tetangga dan warga diminta untuk melakukan pendataan kembali terhadap warga yang tinggal dilingkungannya.

"Kami sudah minta RT/RW segera melakukan pendataan ulang terhadap warganya," ujarnya. (eh)

Senin, 18 April 2011

Layanan Publik di Polresta Cirebon Kembali Normal

Baban Gandapurnama - detikNews
Cirebon - Pasca kejadian bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon, layanan publik terpaksa terhenti selama tiga hari. Aktivitas tersebut kembali berlangsung seperti biasa mulai Senin (18/4/2011).

Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jabar Irjen Pol Suparni Parto kepada wartawan di RS Pelabuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (17/4/2011).

"Mulai Senin pelayanan publik akan berlangsung normal lagi," ujar Suparni.

Menurut Suparni, mengingat kondisi Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco yang masih menjalani perawatan karena luka parah akibat bom bunuh diri, maka jabatan tersebut diambil alih sementara oleh Wakapolres Cimahi Kota yakni Kompol Didit Eko.

"Secara otamatis, pimpinan sementara dipegang Wakapolres. Kebetulan juga, kondisi ini persiapan Kapolres yang akan mutasi mulai 21 April," terang Suparni.

Herukoco merupakan salah satu perwira menengah di jajaran Polda Jabar yang mendapat mutasi. Ia nanti menjabat sebagai Kasubbagopslat Bagops Dirlantas Korlantas Polri. Untuk pengantinya nanti ialah AKBP Asep Edi Suheri yang sebelumnya bertugas sebagai Kasubbagbungkol Spripim Polri.

Mutasi itu berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) bernomor ST/656-664/IV/2011. Polri melakukan mutasi terhadap ratusan perwira menengah dan perwita tinggi di jajarannya.

Minggu, 17 April 2011

Kapolda Jabar Jamin Karir Polisi Korban Bom Tak Terganggu

Cirebon - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suparni Parto meminta anggota Polres Cirebon Kota yang mengalami luka-luka agar tetap tegar. Suparni memastikan kondisi pascapemulihan anggotanya itu tak bakal menghambat karir kerja mereka.

"Kami menjamin karir mereka tak terganggu," ujar Suparni.

Suparni menyampaikan hal tersebut saat ditemui di RS Pelabuhan, Kota Cirebon Jawa Barat, Minggu (17/4/2011). Hadir juga di rumah sakit tersebut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang membesuk para korban bom bunuh diri yang mayoritas anggota Polres Cirebon Kota.

"Saya mengimbau kepada anggota untuk fokus memulihkan kondisi kesehatan. Jangan khawatir soal karir," ujarnya didampingi Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Agus Rianto.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menjenguk korban bom bunuh diri di RS Pelabuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Kedatangan Endang ini bersama dengan rombongan Kementerian Kesehatan.

Dokter RSPP Bentuk Tim Angkat Paku & Mur di Tubuh Kapolresta Cirebon

Jakarta - Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) membentuk tim untuk mengangkat serpihan paku dan mur yang masih ada di tubuh Kapolresta Cirebon, AKBP Herukoco. Operasi pengangkatan ini membutuhkan waktu beberapa jam.

"Kami di RSPP sudah membentuk tim," ujar Wakil Direktur RSPP, Djoko Listiono Linggo dalam konferensi pers di RSPP, Jl Kyai Maja, Minggu (17/4/2011).

Djoko mengatakan, tim ini terdiri dari beberapa dokter bedah toraks dan umum, dan juga dokter bedah syaraf.

"Terdiri dari beberapa dokter bedah toraks dan umum, saya di bedah saraf. Rencana selanjutnya pasien kita rawat di ICU. Kita rencana evakuasi serpihan-serpihan tadi," terangnya.

Menurut Djoko, operasi ini membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencari serpihan-serpihan yang berserakan di dalam tubuh Herukoco.

"Karena ada beberapa tim dokter, butuh waktu beberapa jam mencari benda-benda kecil," katanya.

Sementara itu, Dokter Bedah Toraks, Agustian Sofian mengungkapkan, yang paling utama dalam operasi ini adalah mengangkat serpihan yang masih tertinggal di jantung Herukoco. Sebab, serpihan ini jika dibiarkan bisa berakibat fatal.

"Yang paling utama dan krusial serpihan pada jantungnya. Itu yang kita rencanakan kita angkat dengan operasi bedah dada. Dari situ kita cari serpihannya, kita usahakan angkat," jelasnya.

Tilang Elektronik Akan Berlaku di Pancoran

Tahun ini, selain Pancoran, menyusul Blok M, Kuningan, Grogol, dan Cempaka Putih.
VIVAnews - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan memberlakukan sistem tilang elektronik di perempatan Pancoran paling lambat akhir Mei 2011. Pancoran menyusul perempatan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi pertama diberlakukan sistem tersebut.

"Rencananya akhir Mei 2011 akan mulai dipasang alatnya," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Royke Lumowa, di Jakarta, Sabtu 16 April 2011.

Menurut dia, penambahan tersebut dilakukan karena kebutuhan memberlakukan tilang elektronik atau Electronic-Traffic Law Enforcement (E-TLE) di jalan-jalan protokol di Jakarta dinilai semakin penting. Selain itu, upaya tersebut untuk mendidik masyarakat agar tertib berlalu lintas dan meminimalisasi interaksi petugas dengan pelanggar agar tidak terjadi 'main mata', dan mengurangi keluhan dari pelanggar.

"Tahun ini ada lima titik tambahan yang akan segera diberlakukan, yakni Pancoran, Perempatan Blok M, Cempaka Putih, Grogol, dan Kuningan," katanya.

Menurut dia, pemilihan titik lokasi berdasarkan kerawanan kemacetan dan pelanggaran. Sedikitnya tercatat ada 50 titik lokasi tersebut yang ada di Jakarta di antaranya perempatan Sarinah, Pancoran, Senen, Matraman, Blok M, Cempaka Putih, Grogol, Kuningan, Harmoni, Gunung Sahari, Pasar Rebo, Lebak Bulus, Trunojoyo, Prapanca, dan Dewi Sartika.

"Kami terus melakukan survei titik-titik mana lagi yang dinilai perlu dan efektif. Namun, pemberlakuan sistem tilang elektronik akan ditetapkan di setiap perempatan karena akan lebih efektif," tuturnya.

Selain mempersiapkan alat kamera, polisi akan terlebih dahulu membuat marka kotak kuning atau Yellow Box di setiap perempatan.
"Biaya memang cukup mahal, untuk setiap lokasi saja menelan biaya hingga Rp70 juta," kata dia.

Sejak memberlakukan tilang elektronik atau Electronic-Traffic Law Enforcement (E-TLE) di awal April lalu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah melakukan penilangan terhadap 1.500 pelanggaran lalu lintas yang terekam gambar melalui CCTV perempatan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Namun jumlah pelanggaran saat ini terus menurun, dari awalnya sekitar 300 pelanggaran per hari menjadi 50-20 pelanggar," kata Royke.

Kepala Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi, Yakub Dedi Karyawan, mengungkapkan jenis pelanggaran yang terekam kamera yakni penerobosan lampu merah, pelanggaran marka stopline dan pelanggaran marka yellow box junction. Dari ketiga pelanggaran ini pengendara bisa dikenakan denda maksimum Rp1,5 juta.

Sistem tilang eletronik ini juga diharapkan dapat membuat pengendara tertib di jalan raya serta mengurangi kemacetan, mengingat pertumbuhan laju kendaraan di Jakarta terus melesat cepat. Tercatat setiap harinya sebanyak 500 unit mobil dan 1.200 motor baru berseliweran di jalanan Ibukota. (art)

Sabtu, 16 April 2011

Polri: Ada Luka Lama di Dahi Kiri Pelaku

RMOL. Ciri-ciri pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon berdasarkan investigasi yang dilakukan Mabes Polri, dipastikan bahwa pelaku adalah laki-laki, ras mongoloid, bergolongan darah O, berusia 25-35 tahun.

Tinggi badan pelaku yang tewas di tempat itu 181 cm dengan berat badan 70 kilogram. Dia berkulit kuning langsat. Sementara, ukuran sepatu 43 atau 10 inci.

"Ciri khusus di dahi sebelah kiri ada luka lama. Gigi atas patah, luka lama. Dan jempol tangan kiri ada bekas luka jamur yang sudah lama dan memiliki jenggot tipis. Ada tanda kelahiran di paha kanan," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bahrul Alam, kepada pers di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (16/4).

Anton jelaskan, ledakan bom bunuh diri tepat pukul 12.17 WIB ketika para petugas polisi dan masyarakat umum hendak melakukan shalat jamaah di Masjid Mapolresta Cirebon.

"Satu orang yang tidak disangka-sangka menerobos ke depan dan sampai di barisan kedua. Ketika ada takbir, bom itu meledak," terangnya.

Kejadian itu mengakibatkan pelaku meninggal dan 30 orang luka ringan dan berat. Lebih detailnya, 24 orang luka ringan dan enam luka berat.

"Delapan yang luka ringan sudah diizinkan sudah pulang," ucapnya. Sementara, korban sipil luka hanya satu orang bernama Kyai Ustad Abas.[ald]

Jumat, 15 April 2011

Mabes Polri Imbau Polda-polda Waspadai Ancaman NII

Jakarta - Sejumlah kasus pencucian otak ala Negara Islam Indonesia (NII) kian marak akhir-akhir ini. Mabes Polri meminta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kita harapkan semua polda aktif untuk melakukan penyidikan penyelidikan (kasus NII)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di kantornya, Jl Trunojoyo, Jaksel, Kamis (14/4/2011).

Menurut Anton, kasus pencucian otak yang dilakukan NII memang pernah hidup di Indonesia. Saat itu, Polri telah berhasil menumpasnya dan mengembalikan para korban.

"Dulu Jabar pernah dibongkar, mudah-mudahan di tempat lain demikian," jelas Anton.

Anton mengimbau agar setiap masyarakat jangan segan-segan melapor jika merasa menjadi korban NII. Polri siap dengan aktif membantu masyarakat.

"Saya kira bagi para orang tua masyarakat yang memang merasa putranya putrinya yang ada keterlibatan misalnya diduga dan sebagai silakan lapor polisi. Kita akan terima laporan itu," imbuh mantan Kapolda Jatim ini.

Apakah polisi sudah mengetahui apakah ini NII masih ada dan mengancam? "Tentu tunggu laporan dulu. Kemudian apakah cuci otak dan sebagainya itu bagian Intel kriminal sudah melakukan penyelidikan," tegasnya.

Apakah NII ini masuk kategori teroris? "Belum ya, bukan teroris ini ya," tandasnya.

Selasa, 12 April 2011

8 Jalur Alternatif Penutupan Casablanca

Penutupan diperkirakan akan dilakukan selama tiga bulan.
VIVAnews - Pengguna jalan diminta bersabar saat melintasi kawasan Casablanca. Mulai hari ini, Selasa 12 April 2011, kawasan itu akan mengalami kemacetan yang lebih parah. Penutupan sebagian jalan terkait pembangunan pondasi jalan layang non tol sudah dilakukan.

Penutupan jalan akan dimulai sejak pukul 06.00 WIB, dan diperkirakan akan dilakukan selama tiga bulan. Seluruh kendaraan dari Jalan Sudirman yang akan menuju ke Rasuna Said dan Kampung Melayu tidak bisa masuk kawasan Casablanca.

Kendaraan dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia diminta lurus menuju kawasan Semanggi atau tidak bisa belok ke kiri melintasi Jalan dr Satrio.

Sementara kendaraan dari arah Kampung Melayu juga sudah tidak bisa memutar arah di kolong jembatan layang Sudirman. Kendaraan harus berputar balik di depan Hotel Sahid atau sebelum mal City Walk.

Setelah akses jalan dari Sudirman menuju Casablanca ditutup, baru dilakukan penutupan dua ruas jalan yang ada di samping underpass Casablanca. Penutupan dilakukan setelah jalan alternatif untuk mengalihkan lalu lintas di kawasan itu siap.

Delapan jalur alternatif telah disiapkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait penutupan sebagian kawasan Casablanca itu.

Pertama, dari arah utara Monas menuju Casablanca - Kampung Melayu, meliputi Jalan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - lampu merah Kebon Sirih belok kiri – Jalan Kebon Sirih - Tugu Tani - Jalan Menteng Raya - Taman Suropati - Jalan Imam Bonjol - Jalan Rasuna Said – dan seterusnya.

Kedua, Jalan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jalan MH.Thamrin - lampu merah Sarinah belok kiri - Jalan Wahid Hasyim – lampu merah Cemara belok kanan - lampu merah Yusuf Adiwinata – lampu merah Cokroaminoto - Jalan Rasuna Said – dan seterusnya.

Ketiga, Jalan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jalan MH.Thamrin – Bundaran HI - Jalan Imam Bonjol - Taman Suropati - Jalan Rasuna Said – dan seterusnya.

Keempat, Jalan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jalan MH Thamrin - Bundaran HI - Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Blora - Jalan Latuhahari - Jalan Cimahi - Jalan Cianjur - Jalan Rasuna Said - Jalan DR Satrio – dan seterusnya.

Kelima, Jalan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jalan MH.Thamrin - Bundaran HI - Jalan Jenderal Sudirman - Dukuh Atas belok kiri - depan Hotel Shangrila – lampu merah Karet belok kiri – Flyover Sudirman - Jalan DR Satrio - dan seterusnya.

Keenam, Jalan MH Thamrin – Jalan Jenderal Sudirman - Semanggi (memutar) - Jalan Jenderal Sudirman (arah utara) – Benhil – Gedung Dharmala belok kiri – memutar samping Hotel Le Meredian – Flyover Sudirman – Jalan DR Satrio – dan seterusnya.

Ketujuh, Jalan Merdeka Barat – Bundaran Air Mancur – Jalan Budi Kemuliaan – Jalan Abdul Muis – Jalan KH. Mas Mansyur - Flyover Sudirman - Jalan DR Satrio - dan seterusnya.

Kedelapan, Jalan MH.Thamrin - Bundaran HI - Jalan Jenderal Sudirman - Dukuh Atas belok kiri – Jalan Setia budi tengah – Jalan Galunggung memutar – Jalan Halimun – Jalan Rasuna Said - dan seterusnya. (umi)

Senin, 11 April 2011

Sugesti dan Lowball, Teknik Kejahatan dengan Modus Cuci Otak

Norma Anggara - detikNews
Surabaya - Lian Febriani yang sempat menghilang secara misterius diduga telah dicuci otaknya. Kejahatan dengan modus cuci otak biasanya menggunakan dua teknik yakni sugesti dan lawball.

Psikolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, Margaretha mengajak kita untuk mewaspadai tren kejahatan yang marak belakangan ini. Dia berpesan, jangan senang dulu apabila ada orang tak dikenal memberi perhatian lebih pada Anda. Perhatian yang mendadak dan terkesan berlebihan harus diwaspadai. Sebab bisa saja, orang tersebut memiliki maksud buruk atau bahkan berniat mencuci otak Anda.

Menurut Margaretha, konsep pencucian otak merupakan terminologi yang sangat umum. Dari perspektif komunikasi, pelaku kejahatan ini mendekati calon korban dengan proses persuasi. Proses yang secara sadar bertujuan untuk mempengaruhi orang berperilaku sesuatu.

"Pencucian otak sangat bisa berhasil dengan proses persuasi yang sangat profesional. Bisa dengan teknik lowball atau juga sugesti," kata Psikolog Universitas Airlangga (Unair), Margaretha, S.Psi., G.Dip. Psych., M.Sc saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (11/4/2011).

Teknik lowball, lanjut Margaretha, biasanya diawali dengan sebuah permintaan halus. Permintaan ringan yang disodorkan berlangung terus menerus. Misalnya, seseorang meminta pertolongan secara materil.

"Kejahatan dengan teknik lowball ini dilakukan dengan jangka waktu lama dan dilakukan secara berulang-ulang pada korban yang sama. Semakin lama, si pelaku semakin memberikan permintaan yang semakin berat. Teknik pencucian otak ini dilancarkan kepada calon korban secara sadar," jelas wanita yang juga menjabat sebagai humas Fakultas Pasikologi Universitas Airlangga.

Sedangkan, teknik sugesti digunakan si pelaku dengan menyerang alam tak sadar calon korban. Biasanya masyarakat lebih akrab dengan teknik gendam. Calon korban diserang dalam posisi tenang yakni pada saat istirahat atau tahap gelombang otak mengarah tenang.

"Tipsnya, masyarakat harus lebih menyadari tentang keadaan dirinya, menyadari proses yang dirinya sedang terlibat saat itu. Untuk teknik lowball, biasanya yang diserang adalah orang bertipe mudah merasa bersalah. Jadi saat diminta untuk berbuat sesuatu, tidak bisa menolak," terang Margaretha.

Tak jauh beda dengan teknik lowball, teknik sugesti juga harus diwaspadai. Kuncinya, masyarakat memang harus meningkatkan kesadaran diri. "Bila ada orang asing yang memberikan perhatian berlebihan, jangan ragu-ragu menolak. Biasanya pelaku-pelaku kejahatan tersebut mensugesti kita menuju ketenangan, bisa dengan memberikan kue atau bahkan mengajak ke suatu tempat," tandasnya.

Sebelumnya, Lian Febriani, PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan hilang sejak Kamis (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia akan menemui seseorang di Jl Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun hingga jam pulang kantor Lian tidak pernah kembali ke kantornya.

Sejak menghilang, Lian juga tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Saat ditemukan, ada yang aneh dari kondisi psikologis ibu satu anak tersebut. Dia tak mengenal lagi keluarganya. Termasuk dirinya sendiri.

Penampilan Lian juga berubah. Dia menjadi memakai cadar dan membawa dua buku bertema jihad. Lian juga mengaku ingin berjihad. Dia ditemukan sendirian di Masjid At Ta'awwun, Puncak, Bogor pada Sabtu dan dijemput keluarga hari Minggu (10/4) subuh.

Ada Pembangunan Jembatan Penyeberangan, Arus Lalin Senen Tersendat

Jakarta - Arus lalu lintas di seputaran Pasar Senen terpantau padat. Hal ini karena ada pembangunan jembatan penyeberangan dari Atrium Senen- Pasar Senen.

"Ada pembangunan jembatan penyeberangan yang mengakibatkan ada penyempitan jalan. Namun belum sampai penutupan jalan," kata Briptu Erwin dari TMC Polda Metro Jaya saat berbincang dengan detikcom, Senin, (11/4/2011).

Proyek pembangunan tersebut direncanakan akan berlangsung tiga bulan. Pada saat pemasangan tiang pancang dan penyangga utama, jalan akan ditutup total. Namun itu akan dilakukan pada malam hari. "Penutupan masih lama. Saat ini baru kegiatan di kanan kiri jalan," tambah Briptu Erwin.

Meski baru penyempitan jalan, arus lalu lintas terpantau padat merayap. Untuk menghindari kemacetan, lalu lintas dari arah Jalan Gunung Sahari dapat mengambil Jalan Wahidin atau Jalan Bungur.

Begitupun dari arah Cempaka Putih dapat mengambil Jalan Kali Lio untuk menghindari kemacetan. Sedangkan dari arah perempatan Kwitang bisa mengambil Jalan Senen Raya. Adapun dari arah Kampung Melayu yang hendak memasuki Jalan Gunung Sahari mengambil jalan Senen Raya (sebelah barat Atrium Senen).

Mardigu Terima 11 Korban Mirip Lian Sejak 6 Bulan Terakhir

Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Kasus Lian Febriani (26) yang dikabarkan hilang lalu ditemukan dalam kondisi lupa ingatan bukan kali pertama. Ahli hipnoterapis Mardigu WP mengaku sudah mendapat 'pasien' serupa sejak enam bulan terakhir.

"Saya pribadi sudah menangani banyak. Ada 11 orang sejak enam bulan terakhir, mereka memang lagi gencar merekrut orang baru," kata Mardigu saat berbincang dengan detikcom, Senin (11/4/2011).

Menurut pengamat terorisme ini, modus yang digunakan para 'pencuci otak' tersebut adalah mencari dana dengan doktrin jihad. Pertama, pelaku akan mengajak si korban untuk hijrah, lalu berjihad, dan terakhir memintanya berinfaq.

"Infaq itu pembuktian mereka kalau sudah hijrah dan berjihad," tegasnya.

Pendekatan yang dilakukan para pelaku juga tergolong singkat. Sejak pertama kali mengenal korban hingga melakukan eksekusi, mereka butuh waktu dua minggu.

"Mereka ngasih perhatian secara intens, begitu dua kali ketemu, orang itu langsung infaq. HP, laptop dikasih. Sebelumnya mereka dibawa ke sebuah tempat, lalu dibaiat," ceritanya.

Tidak hanya itu, sasaran korban pun beragam. Tidak ada golongan khusus, atau jenis kelamin tertentu. Yang jelas, Mardigu meminta semua pihak waspada jika ada orang-orang asing yang mengajak kenalan dengan cara yang sangat intens.

"Ada satu cowok yang didekati mbak-mbak cantik kaya SPG. Tidak pakai jilbab, dia di-SMS lalu ditegur segala macam. Makan jus lalu janjian, begitu dua kali ketemu, langsung infaq," urainya.

Sebelumnya, Lian Febriani, PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan hilang sejak Kamis (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia akan menemui seseorang di Jl Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun hingga jam pulang kantor Lian tidak pernah kembali ke kantornya.

Sejak menghilang, Lian juga tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Saat ditemukan, ada yang aneh dari kondisi psikologis ibu satu anak tersebut. Dia tak mengenal lagi keluarganya. Termasuk dirinya sendiri.

Penampilan Lian juga berubah. Dia menjadi memakai cadar dan membawa dua buku bertema jihad. Lian juga mengaku ingin berjihad.

Sabtu, 09 April 2011

Si Cantik Tersangka Penipu Melapor ke Polda

Selly melalui pengacaranya mengaku dirugikan antas akun palsu Facebook 'Penipuuuu Selly'
VIVAnews - Si cantik yang kini menjadi tersangka pelaku penipuan, Selly Yulistiawati, melalui pengacaranya Ramdan Alamsyah, melaporkan akun Facebook dengan ID 'Penipuuuuuuuuuu Selly Yulistiawati' ke Polda Metro Jaya. Menurut dia akun tersebut telah mencemarkan nama baik dan memfitnah Selly.

Menurut Ramdan, akun tersebut telah membentuk opini publik bahwa Selly adalah penipu di Facebook. "Meski kami belum mengetahui siapa pembuat akun, kami menduga ini dibuat di Jakarta," kata dia saat melapor, Jumat, 8 April 2011.

Dalam akun ini, ada satu link ke kaskus yang ketika dibuka merupakan cerita salah satu orang yang mengaku korban Selly. "Itu kami duga mantan rekan kerja Selly," ujar Ramdan.

Lebih lanjut Ramdan menjelaskan, laporan ini dibuat karena Selly merasa keberatan dengan tuduhan tersebut. "Ya jelas lah, dia didefinisikan sebagai penipu dan didiskreditkan. Ini fitnah," ujarnya.

Selain itu, Ramdhan juga mengatakan berita-berita yang mengatakan Selly sebagai penipu, awalnya timbul dari Facebook yang dibuat sekitar 2009. "Di situ dikatakan, Selly menipu dan menjaring korban lewat Facebook. Padahal tidak, mereka yang merasa ditipu dari perkenalan biasa," katanya.

Dalam laporan polisinya, pihak pelapor yakni Niko Kresna Aria Putra--pengacara Selly yang lain--melaporkan tindak pidana pencemaran nama baik melalui akun Facebook palsu.

Briptu Norman Sukses ‘Goyang’ Bali

Ia tampil off air di Opera Van Java (OVJ) di Kuta Bali.
VIVAnews - Briptu Norman Kamaru sukses menggoyang Bali dengan goyangan ala India. Ia menyanyikan lagu yang dibawakan Shahrukh Khan'Chaiyya-chaiyya', lagu yang sukses mengantarkannya menjadi terkenal.

Norman tampil memukau pada saat tampil off air di Opera Van Java (OVJ). Dengan mengenakan pakaian seragam Brimob, Norman fasih menyanyikan lagu tersebut. Seperti diketahui Norman mendadak tenar dengan video aksi lip sync-nya yang diunggah di You Tube.

Briptu Norman didaulat menjadi bintang tamu bersama Band Superman Is Dead. Ribuan warga Bali yang sudah menunggu aksi "live"nya di Kuta sejak siang langsung berteriak histeris saat pria 26 tahun ini muncul dari balik panggung. Di atas panggung, Briptu Norman disambut komedian OVJ Sule, Aziz Gagap, Parto, Nunung, dan Andre Taulany.

Tak banyak basa basi, Sule langsung meminta Briptu Norman untuk membawakan lagu Chaiyya-Chaiyya lengkap dengan goyangan khasnya. Penampilan Briptu Norman yang tampil mengenakan seragam korps Brimobnya ini langsung mendapat sambutan hangat ribuan warga.

Goyangan khas India-nya ini diikuti para komedian OVJ dan Bobby, vokalis SID. Usai membawakan lagu Chaiyya-Chaiyya, para komedian OVJ melemparkan beberapa pertanyaan kepada Briptu Norman.

"Sudah sejak kapan suka nyanyi?" tanya Sule. "Sejak SMP," jawab Briptu Norman singkat. Saat ditanya tentang perasaannya setelah menjadi terkenal, Briptu Norman mengaku senang dan menanggapi hal itu secara positif.

Penyidikan Kasus si Cantik Selly Rampung

Berkas Selly Yustiawati pun dilimpahkan ke kejaksaan.
VIVAnews – Kepolisian telah merampungkan berkas penyidikan penipu cantik, Selly Yustiawati alias Raselly Rahman Taher, 26. Tersangka kasus penipuan ini dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bogor, Jawa Barat.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Kota Bogor, Ajun Komisaris Polisi, Indra Gunawan, mengatakan, berkas kasus Selly Yustiawati yang diserahkan ke Kejari Bogor itu setebal 120 halaman. ”Setelah berkasnya diserahkan, kami menunggu 14 hari berkas itu dipelajari oleh jaksa penuntut umum," kata dia Mapolres Kota Bogor, Jumat 7 April 2011.

Kepolisian berharap berkas Selly ini langsung dinyatakan lengkap sehingga bisa diproses ke pelimpahan barang bukti dan tersangka. Selama menunggu pemeriksaan jaksa, Selly sudah dianggap cukup. Selly pun tetap menjalankan aktivitas seperti biasa di dalam tahanan.

"Penyidik juga sudah mengantongi barang bukti untuk menjerat wanita cantik itu dengan Pasal 378 KUHP yaitu tentang penipuan,” tegasnya.

Selly diduga menipu dengan menjanjikan bisnis fiktif kepada korbannya. Setelah sempat buron selama setahun, Selly ditangkap polisi saat bersama kekasihnya Bima Maulana di Bali pada Minggu 27 Maret 2011. Saat itu mereka tengah menginap di sebuah hotel di kawasan Seminyak.

Hari Ini, Briptu Norman Goyang Bali

VIVAnews - Briptu Norman Kamaru mendadak tenar setelah ber-lypsinc lagu India berjudul "Chaiyya-chaiyya". Videonya yang diunggah ke laman YouToube mendapat kunjungan dari banyak orang. Briptu Norman, sedang naik daun.

Karena aksi kocak dalam video itu, anggota Brimob Polda Gorontalo itu mendapat sejumlah tawaran untuk tampil di layar televisi. Setelah tampil bersama pelawak kondang, Tukul Arwana dalam acara "Bukan Empat Mata", Briptu Norman kembali akan menghiasi layar kaca Indonesia.

Kali ini, giliran Opera Van Java (OVJ) yang melirik bakat anggota polisi kelahiran 27 November 1985 itu. Briptu Norman, diberi kesempatan untuk tampil bersama sejumlah komedian terkenal yang menggawangi OVJ, seperti Sule, Parto, Nunung, dan Aziz Gagap.

“Briptu Norman akan show out door di pertama kali pada OVJ di Bali,” kata Executive Produser OVJ, Andri Loenggana pada jumpa pers OVJ Road Show di Hotel Santika Kuta, Jl Raya Kuta, Bali, Jumat 8April 2011.

Andri mengatakan, Briptu Norman akan tampil pada OVJ berjudul "Sang Seniman" yang digelar di Central Parkir Kuta, pada hari Sabtu 9 April 2011 pukul 15.00. Selain bermain bersama tokoh-tokoh yang biasa main di OVJ, Briptu Norman juga akan tampil bersama beberapa artis dari Bali lainnya, seperti grup band terkenal dari Bali, Superman is Dead.

Menurut Andri, Briptu Norman sudah dipastikan akan hadir di OVJ. Ia tak sendirian, karena Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna direncanakan akan mendampingi anak buanhya itu di Bali. "Briptu norman sudah positif hadir. Tiket sudah beres," kata dia.

Hanya saja, Andri enggan membocorkan peran Briptu Norman pada OVJ yang digawangi oleh Parto, Sule, Andre, Azis, dan Nunung. Menurut dia, OVJ berjudul "Sang Seniman" akan dilakukan tapping dan baru disiarkan pekan depan. Sedangkan seri berjudul "Denpasar Moon" akan dilakukan secara langsung. "Lebih baik lihat besok, supaya tetap surprise," kata Andri.

Video lypsinc Briptu Norman Kamaru menghebohkan masyarakat. Dalam video yang diunggah di YouTube, aksinya begitu natural dan sangat hafal lirik lagu "Chaiyya-chaiyya" yang dilantunkan Shahrukh Khan itu. Menurut pria yang mengaku mencintai lagu-lagu India sejak kecil ini, video itu dibuat untuk menghibur temannya yang sedang ada masalah dengan istrinya.

Jumat, 08 April 2011

Kapolri Berharap Norman Salurkan Bakatnya

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Timur Pradopo mengharapkan Briptu Norman Kamaru bisa menyalurkan bakatnya menyanyi.

"Tadi sudah ketemu Norman, jadi intinya bakat itu harus disalurkan. Tapi tidak boleh melanggar etika," katanya di Jakarta, Jumat, usai bertemu Norman, seorang polisi yang terkenal setelah mem-posting video aksi lip sync-nya ke Internet.

Timur mengatakan dalam arahannya dengan menyarankan agar Norman mengembangkan bakatnya untuk bisa menghibur masyarakat.

"Kita punya program kemitraan, saya kira itu wujud dari satuan Brimob yang memang juga punya fungsi kemitraan yang harus dilakukan," kata Timur.

Kapolri minta, dalam menyalurkan bakatnya, Norman melakukannya di luar jam dinas.

Video bertajuk Polisi Gorontalo Menggila diunggah ke YouTube 29 Maret silam. Video tersebut telah dilihat oleh ribuan pengguna Internet.

Dalam video tersebut, Norman tampak sedang asyik berjoget dan membawakan lagu India di pos penjagaan.

Norman tiba di Mabes Polri di Jalan Trunojoyo Jakarta, Jumat sekitar pukul 09.20 WIB.

Norman tiba di Mabes langsung menuju ke ruang kerja Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Ketut Untung Yoga Ana.

Selanjutnya, Norman menemui Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam didampingi Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar dan Kasat Brimob Gorontalo, AKBP Anang Sumpena.

Dan sempat mendendangkan dua lagu India dihadapan wartawan.

Mabes Polri: Tak Ada Jadwal Briptu Norman Bertemu Kapolri

Setelah mendadak tenar karena goyang India, Briptu Norman Kamaru terbang ke Jakarta. Bukan bertemu pimpinan Polri, tetapi syuting acara Trans 7 'Bukan Empat Mata' yang dipandu Tukul Arwana.

"Briptu Norman datang ke Jakarta atas undangan Trans 7 dalam kegiatan 'Bukan Empat Mata'. Bukan ke Kapolri. Bukan menghadap Kapolri," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Kamis (7/4/2011).

Anton juga menegaskan, selama berada di Jakarta, Norman sama sekali tidak ada jadwal untuk bertemu Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.

"Engga ada jadwal," imbuhnya.

Sebelumnya Norman menyebutkan dia mendapat undangan dari Tukul dan Mabes Polri untuk bertemu Kapolri. Namun detail acara itu dia tak paham, yang tahu adalah komandannya.

Norman menjadi buah bibir masyarakat Indonesia setelah aksi lip sync-nya beredar di situs Youtube. Norman mengatakan, video itu awalnya dibuatnya untuk menghibur teman piketnya yang sedang memiliki masalah keluarga. Teman yang sedang sedih itu adalah polisi yang berada di samping Norman di dalam video yang kini ditonton lebih dari 500 ribu kali itu.

Gara-gara aksi itu, Norman sempat terancam sanksi karena saat beraksi Norman mengenakan seragam polisi lengkap dan sedang berjaga di pos. Namun akhirnya Norman 'selamat' berkat dukungan publik yang terhibur atas aksinya dan hanya 'dihukum' menyanyi dan berjoget di depan teman-temannya.

Norman ke Jakarta Karena Tukul, Bukan Kapolri

Dia datang atas undangan sebuah stasiun televisi swasta untuk menjadi bintang tamu.
VIVAnews - Mabes Polri mengklarifikasi ihwal kedatangan Briptu Norman Kamaru ke Jakarta. Polisi dari kesatuan Brimob Polda Gorontalo yang mendadak tenar setelah aksi joget Indianya meledak di Internet, terbang ke Jakarta bukan untuk menghadap Kapolri. Norman datang ke Jakarta atas undangan sebuah stasiun televisi swasta untuk menjadi bintang tamu di salah satu acara.

"Briptu Norman datang ke Jakarta atas undangan Trans 7 dalam 'Bukan Empat Mata'. Yang mengundang Pak Tukul. Jadi, ke sini bukan menghadap Kapolri," kata Kadiv. Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Pol Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, Kamis, 7 April 2011.

Anton menegaskan Mabes Polri tidak melarang Norman tampil di acara yang dibawakan oleh pelawak Tukul itu. "Mabes Polri tidak keberatan, silakan," katanya.

Norman jadi buah bibir setelah video yang merekam aksinya berjoget dan lipsync lagu Chaiyya-Chaiyya beredar di Youtube. Sontak, aksi Norman menjadi perbincangan ramai di dunia maya, terutama melalui jejaring sosial.

Norman sempat diancam bakal dijatuhi sanksi, karena dalam video itu dia masih berseragam lengkap dan sedang bertugas jaga di pos polisi. Protes pun bermunculan. Akhirnya, oleh atasannya di Brimob Polda Gorontalo, Norman hanya dijatuhi hukuman ringan. Dia didaulat mengulangi aksinya di hadapan rekan-rekannya di Brimob Polda Gorontalo. Tidak hanya itu, Norman diminta menyanyikan satu lagu India yang lain.

Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo pun hanya tertawa saat ditanya tentang tingkah kocak anak buahnya itu. Sembari bercanda, Timur mengatakan "agar disalurkan bakat dan kreativitasnya." (kd)

Kamis, 07 April 2011

Kapolri dan Kasal Terbangkan Sukhoi

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno menerbangkan pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara.

Selain Kapolri dan Kasal, dalam penerbangan singkat di area Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, Menteri Perhubungan Freddy Numberi juga menerbangkan Sukhoi.

Ketiga pejabat negara itu terbang menggunakan pesawat Sukhoi SU-27SK dan sebelum terbang mereka mendapat pengarahan singkat dari Komandan Skudron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar Letkol Pnb Tonny Haryono.

Selain itu ketiganya mendapat pemeriksaan kesehatan terlebih dulu untuk memastikan kondisi kesehatannya sebelum melakukan penerbangan dengan pesawat tempur.

Dalam penerbangan itu, ketiganya didampingi "penerbang pendamping" Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono yang menggunakan F-16 Fighting Falcon dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat yang menggunakan pesawat tempur F-5Tiger.

Kelimanya akan terbang selama sekitar 30 menit, di atas ketinggian 100 ribu kaki.

Usai melakukan penerbangan tersebut, ketiganya mendapat Wing Penerbang Kehormatan yang disematkan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Imam Sufaat.

Kasau mengatakan, penyematan Wing kehormatan itu sebagai penghargaan atas kerja sama dan dukungan ketiga pejabat negara itu kepada TNI Angkatan Udara.
(R018)

Briptu Norman Kamaru Dipanggil Kapolri

Briptu Norman 'goyang India' Kamaru bertolak ke Jakarta.
VIVAnews - Brigadir Satu Norman Kamaru yang menghebohkan dunia maya dengan goyangan ala Indianya, bertolak menuju Jakarta untuk bertemu dengan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo. Saat ini, Norman yang ditemani Komandan Satuan Brimob Polda Gorontalo AKBP Anang Sumpena tengah transit di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

"Pemanggilan Kapolri tidak jauh dari soal video Norman," kata Anang, Kamis 7 April 2011. Sebagai bawahan, tambahnya, mereka pasti memenuhi panggilan tersebut.

Saat ditanya agenda pemanggilan, Anang mengaku belum tahu secara detail. "Kami akan tahu saat bertemu Kapolri, besok," tambahnya.

Sebelumnya, Kapolri Timur Pradopo mengatakan Kepolisian tidak memberikan sanksi kepada Briptu Norman Kamaru karena berjoget ala bintang India Shah Rukh Khan. Aksi Norman itu menjadi populer karena diunggah di Youtube.

"Kalaupun Kapolda memberi sanksi, itu mendidik," kata Kapolri.

Kapolri pun tertawa saat ditanya wartawan mengenai aksi Norman. Tapi, Kapolri mengaku belum melihat secara langsung aksi Norman yang meledak di internet itu. "Hanya disampaikan teman-teman. Katanya sih bagus."

Briptu Norman Kamaru sendiri mendapat hukuman ringan dari atasannya di Brimob Polda Gorontalo. Di hadapan teman-temannya, Norman hanya diminta mengulang aksinya, seperti video yang diunggah di Youtube tersebut.

Selain mengulang aksi lipsync lagu "Chaiya-Chaiya", Norman pun dengan fasihnya menyanyikan lagu India lain. Teman-teman Norman bahkan ikut memberikan sahutan dalam aksi Norman itu. (eh)

Kapolri Pertimbangkan Briptu Norman Jadi Duta Kesenian

Aksi kocak anggota Brimob Polda Gorontalo, Briptu Norman, makin menjadi perhatian publik. Sebagai atasannya, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mempertimbangkan Briptu Norman jadi duta wisata Polri.

"Tergantung kualitasnya. Kalau bagus ya nggak apa-apa," kata Timur Pradopo di kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (6/4/2011).

Kapolri mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan tentang kemungkinan Briptu Norman dipilih sebagai Duta Wisata.

Timur sempat menanyakan ke wartawan tentang kualitas Norman. "Bagus kan?" tanya Kapolri sambil tertawa.

Kapolri sebelumnya juga memuji penampilan Briptu Norman yang melakukan aksi lipsync dan joget lagu India yang beredar di Youtube.

"Dia punya kreativitas yang bagus, kita arahkan nanti," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo usai menghadiri pelantikan anggota Mahkamah Konstitusi Anwar Usman di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta.

Lagu berjudul Cyaiyya Chaiyya yang dinyanyikan Shahrukh Khan di film 'Dil Se' ini pun kembali tenar berkat Briptu Norman.

Polri: Briptu Norman Joget di Luar Jam Dinas

Mabes Polri menyatakan tidak ada sanksi yang dijatuhkan kepada Briptu Norman Kamaru.
VIVAnews - Mabes Polri ternyata tidak menjatuhkan sanksi kepada Briptu Norman Kamaru terkait aksi joget India 'Chaiyya Chaiyya' itu. Aksi 'goyang maut' Norman ini sempat menghebohkan dunia maya.

Mabes Polri melalui Kabid Humas Anton Bahrul Alam menyatakan aksi Norman dilakukan di luar jam dinas. "Jadi sah-sah saja, wajar-wajar saja," kata Bahrul kepada wartawan di kantornya, Rabu 6 April 2011.

Anton menambahkan bahwa Briptu Norman memang sering bernyanyi di kesatuannya. Keahlian Norman, kata Bahrul, adalah menyanyi lagu-lagu bergenre India.

Aksi Briptu Norman, menurut Anton, adalah cara pengekspresian kreasi seseorang sehingga tidak ada yang salah. "Sebagai aset dari kepolisian, keahlian menghibur seperti dia ini musti dijaga dan dipupuk."

Setelah video aksi Norman ini beredar di Youtube, wacana menjatuhkan sanksi merebak karena dinilai tidak etis. Meski menghibur, namun Norman memakai baju dinas saat berjoget dan bernyanyi lagu India

Rabu, 06 April 2011

Lembar Penpas dari Mabes TNI : PRAJURIT TNI WAJIB MENJADI CONTOH DALAM BERLALULINTAS

Korban luka atau meninggal dunia akibat faktor manusia (pengemudi) dalam kecelakaan lalulintas di lingkungan TNI selama Februari tahun 2011 sebanyak 15 kejadian dengan rincian korban personel sebagai berikut : 7 orang meninggal dunia, 7 orang luka berat dan 3 orang luka ringan.

Jika melihat dari waktu kejadian dan uraian kejadian maka sangat disesalkan sebab rata-rata kejadiannya diluar jam kerja, seperti 6 kejadian dari 15 kejadian waktu kejadiannya jam 01.30-03.30 dan uraian kejadiannya 1 kejadian menabrak SPM yang berhenti mendadak, 1 kejadian menabrak truk, 1 kejadian menabrak truk yang sedang parkir, 1 kejadian mengenderai SPM dalam keadaan mabuk sehingga menabrak warung.

Sehubungan dengan hal tersebut, guna mencegah terjadinya korban lalulintas selanjutnya maka setiap prajurit TNI, PNS TNI di jajaran TNI hendaknya:

1. Menekankan kepada prajurit TNI, PNS TNI beserta keluarganya agar selalu mematuhi segala ketentuan berlalulintas (antara lain: SIM, STNK, Helm, SIJ, Lampu penerangan, Sabuk keselamatan).

2. Melaksanakan pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan kendaraan bermotor secara rutin dan terus-menerus.

3. Tidak sekali-kali memaksakan dalam menggunakan kendaraan bermotor yang sudah tidak laik jalan dalam jarak tempuh yang jauh.

4. Menerapkan dengan sungguh-sungguh mengenai pelaksanaan ketentuan 16 kewajiban pengemudi, baik pada saat akan maupun selesai melaksanakan tugas.

5. Mengurangi perjalanan diluar dinas dengan menerapkan system pengamanan dan pengawasan terpadu di satuannya dengan menganjurkan penggunaan kendaraan umum bagi yang melakukan perjalanan jauh.

Demikian lembar Penpas ini disampaikan untuk dapat dipedomani dan dilaksanakan oleh setiap prajurit TNI, PNS TNI dan keluarga TNI.

KPK Minta Kriteria Penerima Bansos APBD Diperjelas

JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai geregetan dengan banyaknya kasus penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) yang dialokasikan di APBD.

Wakil Ketua KPK Moh Jasin menjelaskan, porsi dana bansos di sejumlah daerah jumlahnya cukup besar, tapi tidak jelas penyaluran dan pertanggungjawabannya. Untuk 2010, di seluruh daerah, alokasi pos bansos mencapai Rp48,4 triliun.

Namun, tingkat penyelewengannya cukup tinggi. Buktinya, kata Jasin, di 2010 saja KPK menerima 98 pengaduan yang terkait dengan korupsi bansos.

"Hingga Maret 2011 KPK telah menangani enam perkara terkait penyalahgunaan bantuan sosial. Sedang saat ini ada empat perkara yang kita tangani," ujar Jasin saat memaparkan hasil kajian mengenai dana bansos di hadapan Mendagri Gamawan Fauzi dan sejumlah gubernur dan bupati/walikota di gedung KPK, Selasa (5/4). Plt Gubernur Sumut Gatot Pudjonugroho juga hadir di acara tersebut. Ketua KPK Busyro Muqoddas ikut di acara itu.

Hanya saja, Jasin tidak menyebutkan di daerah mana saja empat kasus bansos yang sedang diusut KPK itu.

Dari hasil kajian tim yang dibentuk KPK, menurut Jasin, disimpulkan bahwa penyaluran dana bansos tidak jelas. Seringkali dana yang diterima oleh berbeda dengan yang tertera di catatan pengeluaran. Selain itu, berdasarkan sample, dari 525 penyaluran bansos, hanya 130 penerima saja yang menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bansos itu.

Karenanya, dengan tegas Jasin meminta Mendagri Gamawan Fauzi untuk membuat regulasi yang mengatur mekanisme penyaluran bansos. Antara lain harus membuat kriteria penerima, kewajiban membuat laporan pertanggungjawaban bagi penerimanya, dan saksi bagi yang tidak membuat laporan. "Aturan harus sudah selesai dalam tiga bulan ke depan," tegas Jasin.

Menanggapi hal itu, Gamawan mengatakan, di era otonomi daerah, pemerintah tidak boleh membuat aturan yang rigid. "Aturan harus memberi ruang bagi daerah untuk berkreasi," kata Gamawan. Mantan gubernur Sumbar itu minta waktu ke KPK untuk mendiskusikan lagi persoalan ini, sebelum dibuat aturannya. (sam/jpnn)

Dada Terlalu Besar, Tak Ada Baju Tahanan yang Muat

KECANTIKAN dan kemolekan tubuh Inong Malinda alias Malinda Dee tidak natural. Karena (maaf) payudara yang ukurannya di luar kewajaran, polisi tidak bisa menemukan baju tahanan yang pas.

Saat "dipamerkan" penyidik Senin (4/04) lalu, Malinda muncul dengan jaket pink dan bukan dengan baju tahanan layaknya tersangka yang lain. Kemarin, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ito Sumardi membantah memberi perlakuan istimewa untuk Malinda.

"Soalnya di sini memang tidak ada yang muat," kata Ito sambil memegang dadanya saat dicegat wartawan di gedung DPR kemarin (05/04). Menurut Ito, di rutan Bareskrim tidak ada ekslusifitas. "Wartawati boleh cek deh, tapi yang cowok jangan," tambahnya.

Soal alat rias yang bisa dibawa masuk rutan, Ito tak mau komentar. "Prinsipnya semua tahanan sama. Cuma ya itu tadi, tidak ada yang muat," katanya.

Seorang mantan kolega Malinda di Citibank membisikkan, penampilan Malinda dengan proporsi dada yang lebih membusung sejak medio 2008 akhir. "Kita dengar perawatannya di Singapura dan Hongkong," katanya pada Jawa Pos di sela-sela ekspose kasus di Bareskrim Senin lalu.

Pihak Citibank menurunkan tim lengkap saat diundang polisi memaparkan hasil penyidikan. Menurut wanita yang berpenampilan chic ini, jika di kantor, Malinda lebih sering menggunakan tutup kepala berupa kain. "Tapi, ada bagian yang dibiarkan kelihatan. Tahu sendirilah," katanya.

Teman Malinda sewaktu SMA tahun 1981 di SMA 6 Bulungan, Irma Hutabarat, menyebut Malinda dulu tak secantik sekarang. "Sangat berbeda . 180 derajat," kata aktivis perempuan yang hobi yoga ini saat dihubungi kemarin.

Irma mengaku jarang berinteraksi dengan Malinda. "Karena kesibukan masing-masing ya," tambahnya. Seorang penyidik menyebut, dari dokumentasi paspor Malinda, frekuensi wanita 47 tahun itu pergi ke Singapura dan Hongkong mencapai belasan kali.

"Kita belum tanya secara detail soal fisik. Ini kan pidana pencucian uang bukan pemalsuan identitas," katanya lantas tertawa.

Pengacara Malinda, Hallapancas Simajuntak menjelaskan sejak mengenal kliennya akhir 2009 penampilannya sudah secantik sekarang. "Saya kira Ibu memang benar-benar cantik. Jadi, dari awalnya memang sudah cantik," katanya pada Jawa Pos. Selama ditahan, Malinda selalu menjaga kesehatan. "Ibu suka minum susu dan makan buah," tambahnya.

Terpisah, Susi Dodi, ketua RT 08 Tebet Barat, Jakarta Selatan tempat tinggal Malinda sebelum pisah rumah dengan suaminya Adus Ally menjelaskan wajah Malinda yang asli sebelum dioperasi plastik justru sangat cantik dengan tubuh langsing.

"Sejak awal menikah dulu, wajahnya itu cantik banget, badannya juga bagus, langsing dan tinggi. Saya juga heran, begitu saya lihat ditelevisi jadi berubah begitu. Dioperasi plastik koq jadi begitu. Apa karena kebanyakan uang kali yah," tuturnya dengan logan Banten-nya.

Diungkap Susi, sebelum berpisah 2008 lalu wajah Inong setahu dia tidak pernah dioperasi plastik. "Aslinya memang sudah cantik sampai dia pisah lalu engak tinggal di rumah itu lagi. Baru melihat lagi wajahnya begitu banyak beritanya di televisi," imbuhnya.

Di bagian lain, ahli bedah plastik Dr Enrina Diah SpBP mengatakan bahwa beberapa tubuh Malinda adalah hasil "pengerjaan". Menurutnya, orang awampun bisa tahu bahwa bagian-bagian tubuh Malinda sudah tidak asli lagi.

"Apalagi payudaranya. Semua orang juga tahu itu hasil operasi," kata Enrina kepada Jawa Pos tadi malam (5/4). Menurut Enrina ukuran payudara yang dimiliki Malinda bisa dikatakan sudah terlampau besar dan cenderung tidak proporsional dibandingkan dengan bentuk tubuhnya. "Kalau ukurannya lebih proporsional tentu saja lebih cantik," imbuh pendiri Ultimo Aesthetic & Dental Center itu.

Selain itu, lanjut Enrina, bentuk payudara yang terlalu besar akan menimbulkan dampak yang negatif. Akibat menyanggah payudara yang terlalu besar dan berat, maka tugas punggung akan terlampau berat dan tentu saja bisa berdampak negatif terhadap kesejatan tulang punggung. Selain itu, size yang superbesar itu juga bisa menghambat peredaran darah ke puting payudara.

Alumni Kedokteran UI itu mengungkapkan, sangat jarang pasien lokal yang ingin bagian dadanya dioperasi dan dipermak dengan ukuran super jumbo. Sebab, bukan budaya orang lokal untuk memamerkan bentuk payudara yang terlampau besar. "Saya juga akan menolak pengerjaan operasi yang terlalu besar. Alasan saya kurang baik untuk kesehatan," kata Enrina.

Bisa jadi Malinda mengerjakan di luar negeri? "Ah saya tidak mau komentar, itu menyangkut kode etik," jawabnya. Namun yang jelas menurutnya, banyak kalangan medis di Indonesia yang akan menolak jika melakukan operasi payudara dengan ukuran yang sangat besar.

Dokter yang berulang tahun setiap 23 Mei itu juga menerangkan bahwa pengejaan payudara yang begitu besar itu tidak bisa dilakukan hanya dalam sekali pengerjaan. Menurutnya, paling tidak akan dioperasi dua kali atau lebih.

Kelenturan kulit payudara tidak akan mungkin jika dilakukan dalam sekali pengerjaan. Jadi, paling tidak Malinda beberapa kali bolak-balik melakukan operasi untuk menghasilkan ukuran yang sekarang. Ketika ditanya kira-kira berapa uang yang harus dikeluarkan Malinda untuk mempermak dadanya, Enrina enggan menjelaskan. "Saya tidak bisa terangkan itu. Kan dia bukan pasien saya," ucapnya.

Selain itu Enrina mengatakan bukan pekerjaan yang mudah untuk mencari breast holder (BH) sesuai dengan ukuran Malinda di Indonesia. Sebab, sangat jarang orang Indonesia memiliki payudara dengan ukuran yang sama dengan Malinda. "Bisa jadi itu impor," kata dia.

"Di luar payudara, bagian tubuh lain Malinda yang terlihat jelas hasil "pengerjaan" adalah wajah. "Kalau saya perhatikan hidungnya juga merupakan hasil operasi," katanya.

Namun, Enrina mengakui bahwa hasil pengerjaan wajah Malinda bisa dikatakan baik. Bahkan menurutnya, banyak orang yang memberi apresiasi terhadap kecantikan wajah Malinda. Namun lanjutnya, belum tentu juga itu dikerjakan di luar negeri. Sebab, ahli-ahli kecantikan di Indonesia juga tidak kalah hebat dibanding ahli dari luar negeri. (rdl/kuh/vit/ind)

Selasa, 05 April 2011

Angin Masih akan Berhembus Kencang di Jabodetabek

Jakarta - Beberapa hari belakangan ini, angin yang cukup kencang kerap menemani warga Jabodetabek. Diprediksi, kejadian ini akan terjadi hingga tiga hari ke depan.

"Sampai 3 hari ke depan, meski kecepatan angin sekarang ini sudah jauh menurun," kata Hari Tirto, Kepala Sub Bidang Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat dihubungi detikcom, Senin (4/4/2011).

Fenomena ini disebabkan adanya bibit badai di daerah Australia. Menurut Hari, kejadian ini sebenarnya sudah terjadi sejak 31 Maret lalu.

"Jadi kawasan di Indonesia yang berdekatan dengan Australia, akan paling sering terkena angin kencang," lanjutnya.

"Jawa, Bali dan kawasan Nusa Tenggara," imbuh Hari.

Hari memperingatkan bagi pengendara motor agar hati-hati. Meski sudah jauh menurut dibanding 31 Maret lalu, rata-rata kecepatan angin mencapai 36 km/jam.

Hal ini cukup untuk membuat oleng pengendara motor jika tidak berhati-hati. Hari juga memprediksi, hujan deras yang singkat masih kemungkinan terus terjadi dalam beberapa hari belakangan ini.

Senin, 04 April 2011

Cara Mengurus Tilang Elektronik


Polisi akan menerapkan tiang elektronik mulai April 2011.

VIVAnews - Polda Metro Jaya akan menerapkan sistem electronic traffic law enforcement (E-TLE) atau penindakan langsung pelanggaran lalulintas elektronik. Sistem ini akan diuji coba April 2011 di traffic light Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Lalu, bagaimana mekanisme tilang elektronik dan cara mengurusnya? Dalam dokumen 'Operasionalisasi E-TLE' yang diperoleh VIVAnews.com disebutkan beberapa langkah mengurus atau mekanisme tilang elektronik.

1. Kendaraan yang melanggar stop line, yellow box junction (YBJ) atau melanggar lampu merah akan terekam oleh kamera. YBJ adalah marka jalan berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang berwarna kuning yang tergambar di aspal pada setiap persimpangan jalan.

2. Gambar pelanggaran dari kamera itu direkam oleh pusat data dan registrasi kendaraan yang ada di Traffic Management Center Polda Metro Jaya.

3. Lalu, gambar pelanggaran itu dikirimkan ke Sub Direktorat Penegakan Hukum (Subdit Gakkum) Polda Metro Jaya. Subdit Gakkum lalu membuat surat tilang elektronik yang dikirimkan ke alamat atas pemilik kendaraan sesuai dengan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

4. Setelah menerima surat tilang elektronik, pelanggar harus menghadiri sidang di pengadilan yang ditunjuk.

5. Dalam sidang tilang, akan ditentukan oleh hakim berapa denda yang harus dibayar. Di pengadilan nantinya dilakukan pembayaran denda tilang.

6. Jika tidak ingin mengikuti sidang, pelanggar bisa langsung membayar denda di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

6. Jika pelanggar tidak mengindahkan tilang, atau tidak menghadiri sidang tilang, akan dilakukan blokir atau tagih paksa saat penelitian ulang atau membayar pajak kendaraan. Blokir dan tagih paksa dilakukan eksekutor.


Menurut Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Tomex Kurniawan, pemilik kendaraan atau pelanggar akan diberi waktu tujuh hari untuk mengikuti persidangan atau langsung membayar denda di bank.

Apabila pelanggar tidak mengindahkan penilangan, maka akan dilakukan pemblokiran surat tanda nomor kendaraan (STNK). "Jika masih tidak membayar, kami akan bebankan pada pembayaran pajak kendaraan," kata Tomex.

Uji coba peralatan ini baru dilakukan di perempatan lampu merah Sarinah, Jakarta Pusat. Lokasi ini akan menjadi pilot project. "Bila uji coba cukup baik, maka akan dipasangkan di tiap perempatan," ujar Tomex.

Tomex memastikan, akan memasang CCTV pada setiap lokasi perempatan yang dipasangi sensor. Tapi, dia belum bisa memastikan kapan penindakan akan dimulai. "Kalau memang sudah cukup semuanya, April kami bisa uji coba penindakannya," tegas dia. Saat ini, pembenahan peralatan dan perlengkapan sedang dilakukan.

Selain kawasan Sarinah, sistem E-TLE juga akan diterapkan di kawasan 3 in 1 lainnya seperti Jalan Sudirman, Jalan Rasuna Said, Kuningan dan Jalan Gatot Soebroto.

Penerapan di kawasan ini sengaja dilakukan untuk mempersiapkan pemberlakuan sistem Electronic Road Pricing (ERP) yang akan menggantikan sistem 3 in 1 sebagai solusi kemacetan Jakarta. (art)

200 Pengendara Tertangkap Kamera Melanggar Rambu di Sarinah

Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mulai memberlakukan penegakan hukum dengan elektronik (Electronic-Traffic Law Enforcement) di perempatan Sarinah, Jakarta Pusat, pada 1 April lalu. Hasilnya, 200 pengendara tertangkap kamera melakukan pelanggaran.

"Pada hari pertama (1 April), dari pagi sampai sore, tercatat ada 200 pelanggar di Sarinah," kata Kepala Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Yakub Dedi Karyawan kepada detikcom, Senin (4/3/2011).

Ratusan pelanggar itu, kata dia, paling banyak adalah pengendara motor. "Kemudian mobil pribadi dan angkutan umum," tuturnya.

Adapun jenis pelanggaran yang terekam kamera ada 3 yakni penerobosan lampu merah, pelanggaran marka stopline dan pelanggaran marka yellow box junction.

"Kalau melanggar tiga-tiganya, dikenakan denda maksimum Rp 1,5 juta," kata Yakub.

Ia mengatakan, penegakan hukum sistem elektornik masih bersifat teguran. Polisi baru akan betul-betul menerapkannya jika masyarakat telah mengetahui semua adanya kamera di Sarinah.

"Sekarang masih soft, masih teguran saja," imbuh Yakub.

Meski demikian, pihaknya tetap akan melayangkan surat tilang dari bukti pelanggaran itu ke alamat pemilik kendaraan sesuai Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

"Kita kirim pas hari kerja via pos," ujar dia.

Nilai Denda Tilang di Sarinah Junction

Jakarta - Pengendara yang melanggar rambu di Sarinah Junction, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, wajib membayar denda tilang elektronik selambat-lambatnya tujuh hari kerja sejak tanggal tilang. Jika tidak, administrasi kendaraan akan diblokir.

"Selambatnya 7 hari kerja setelah blanko tilang elektronik diterima, pengendara wajib bayar denda," kata Kepala Subdit Penegakkan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Yakub DK kepada detikcom, Senin (4/4/2011).

Pembayaran denda dapat dititipkan melalui bank BRI. Berikut daftar nilai maksismal denda tilang;

a. Pelanggaran marka stopline sesuai Pasal 287 ayat (1) UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, denda maksimal Rp 500 ribu.

b. Pelanggaran marka yellow box junction sesuai Pasal 287 ayat (1) UU No 22 Tahun 2009, denda maksimal Rp 500 ribu.

c. Penerobosan lampu merah seusai Pasal 287 ayat (2) UU No 22 Tahun 2009, denda maksimal Rp 500 ribu.

Pembayaran denda yang dititip melalui BRI harus disertakan stempel tanda pembayaran melalui bank tersebut pada blanko tilang. Jika telah melakukan pembayaran, pemilik wajib mengembalikan surat tilang ke Samsat (Sistem Administrasi Satu Atap) sesuai registrasi kendaraan, via pos.

"Jangan khawatir mengenai prangko, karena kita sudah melampirkan perangko pada surat tilang saat surat tersebut dikirim ke pemilik kendaraan," katanya.

Cara pembayaran lainnya, bisa langsung datang ke Pengadilan Negri Jakarta Pusat setiap hari Jumat. "Nanti bayar denda sesuai putusan hakim ke panitera. Biasanya, denda yang diputuskan hakim lebih kecil dari denda maksimum," jelasnya.

Jika denda tidak dibayar melebihi 7 hari yang ditentukan, maka kendaraan akan diblokir. Pengurusan administrasi kendaraan seperti mutasi, balik nama dan perpanjangan STNK tidak dapat dilakukan.

"Kendaraan baru dibuka blokirnya setelah pemilik kendaraan membayar denda tilang," tutupnya.

Polisi Akan Panggil Manajemen Citibank

Hingga saat ini sudah ada sembilan orang saksi yang diperiksa.
VIVAnews - Kepolisian Resor Jakarta Selatan akan segera memanggil manajemen Citibank terkait meninggalnya Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB) Irzen Octa. Irzen Octa meninggal saat sedang mengurus tagihan kartu kredit di kantor bank tersebut.

Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Gatot Eddy Pramono mengatakan, kepolisian akan segera melakukan pemanggilan terhadap Citibank terkait meninggalnya Octa. Menurut Gatot, saat ini sudah ada sembilan orang saksi yang diperiksa, mulai dari rekan korban hingga staf Citibank yang saat itu melihat kedatangan korban.

"Tidak menutup kemungkinan kami akan segera memanggil manajemen dari bank tersebut," kata Gatot Eddy di Jakarta, Minggu, 3 April 2011.

Menurut dia, pemeriksaan terhadap manajemen Citibank terkait dengan dua oknum penagih (debt colector) yang diperkerjakan di bank tersebut.

Kapolres melanjutkan, dalam pemeriksaan awal, kedua debt collector tersebut sebenarnya dari perusahaan outsourcing. Karena itu, pihaknya akan langsung menanyakan kepada pihak manajemen terkait hal tersebut.

Hingga saat ini, ketiga tersangka juga telah menjalani pemeriksaan. "Dalam waktu dekat kami juga akan menggelar rekonstruksinya untuk melengkapi pemberkasan," ujarnya.

Kepolisian juga masih memeriksa beberapa saksi lainnya. Kapolres meyakini, kasus ini bisa diselesaikan secepatnya sehingga bisa segera dilakukan persidangan.

Seperti diketahui, kejadian ini bermula ketika korban pada Selasa 29 Maret 2011, sekitar pukul 10.20 WIB mendatangi kantor Citibank di Menara Jamsostek, Jakarta Selatan. Korban datang ke kantor tersebut bermaksud mempertanyakan jumlah tagihan kartu kreditnya. Menurut korban, tunggakannya itu Rp68 juta.

Namun, tagihan yang datang ke tempatnya ternyata mencapai Rp100 juta. Korban yang datang bersama seorang kawannya kemudian dibawa ke satu ruangan. Di situ, korban diinterogasi oleh ketiga tersangka dan dipaksa untuk membayar utangnya.

Entah mengapa, justru rekan korban yang menunggu di luar kaget begitu diberitahu kalau korban sudah pingsan. Saat datang ke bank tersebut, tersangka A membawa Octa ke ruang Cleo di lantai lima gedung. Di sana Octa diinterogasi oleh A, B, dan H.

Ketiga tersangka baru mengetahui kalau korban sudah tidak bernyawa setelah setengah jam kemudian. Para pelaku kemudian menghubungi rekan korban melalui ponsel milik Octa dan mengatakan kalau korban hanya pingsan tanpa membawanya terlebih dahulu ke rumah sakit.

Baru setelah rekannya datang korban dilarikan ke Rumah Sakit Mintoharjo, namun pihak rumah sakit saat itu menyatakan korban telah meninggal dunia hingga akhirnya langsung dibawa ke RSCM.

Dari hasil visum ditemukan pembuluh darah pada otak korban pecah. Sehingga mengakibatkan pendarahan hebat yang berujung pada kematian. Selain itu, dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan bercak darah yang menempel di gorden dan dinding ruangan di lantai lima.

Ketiga tersangka, dijerat pasal berlapis yaitu pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman 2 tahun, pasal 170 tentang pengeroyokan dengan ancaman penjara selama lima tahun dan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman satu tahun penjara.

Sementara itu, di tempat terpisah, Bendahara Umum PPB Tubagus menyatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan lebih jauh untuk meminta pertanggung jawaban dari Citibank terkait kematian Sekjen PPB tersebut.

Menurut dia, pihaknya juga tengah melakukan pembicaraan dengan beberapa pengacara untuk membahas hal tersebut.

"Kami memang berencana untuk menuntut. Tapi, kami akan membahasnya dengan pengacara," katanya. Dia juga berharap pihak bank bisa memberikan tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan oleh petugas penagih. (art)
• VIVAnews

Jumat, 01 April 2011

Polisi Sita Ferrari Melinda


Yang jelas, mobil itu akan dijadikan barang bukti kejahatan yang dilakukan Melinda.
VIVAnews - Mabes Polri akhirnya menyita mobil Ferrari F-430 Scuderia milik tersangka pembobol rekening nasabah Citibank, Inong Melinda. Ferrari berwarna merah dengan nomor polisi B 481 SAA itu telah dibawa ke Mabes Polri.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Bahrul Alam membenarkan perihal penyitaan mobil mewah Melinda itu. "Ya benar," kata Anton saat ditemui di Jakarta, Kamis 31 Maret malam.

Namun Anton mengaku belum mengetahui dari mana mobil itu dibawa oleh penyidik. Yang jelas, mobil itu akan dijadikan barang bukti kejahatan yang dilakukan melinda. "Jadi bukti," kata dia.

Sebelumnya, penyidik juga telah menyita mobil Hummer dengan nomor polisi B 18 DIK dan mobil Merc dari tangan melinda. Hummer itu sehari-hari dipakai oleh sang suami, AG sedangkan mobil merc dipakai sang anak.

Melinda yang telah bekerja selama 20 tahun di Citibank telah membobol lebih dari Rp17 miliar dana nasabahnya. Manajer Relationship itu telah melakukan aksi kejahatannya tersebut selama tiga tahun.

Melinda diduga memindahkan dana-dana nasabahnya itu ke beberapa perusahaan melalui rekening-rekeningnya. Dalam menjalankan kejahatannya, Melinda dibantu oleh beberapa orang. Kini, polisi masih membidik karyawan Citibank lain yang diduga terlibat kejahatan Melinda.