Jumat, 26 Agustus 2011

Melanggar, Pemudik Motor Dikembalikan Paksa


VIVAnews - Mulai hari ini polisi tidak akan ragu menindak pemudik bersepeda motor yang kedapatan melanggar lalu lintas. Tindakan itu mulai dari pengawasan, penilangan hingga dikembalikan (pemulangan) paksa ke Jakarta di tengah perjalanan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, mengatakan petugas akan menindak tegas pemudik sepeda motor yang berpenumpang lebih dari dua orang dan membawa barang berlebih dari daya tampung motor.

"Selama dua hari kemarin kami belum melakukan pemulangan karena arus mudik belum ramai. Mulai hari ini baru kami tindak tegas, kalau [muatan] berlebih akan dipulangkan," kata Royke di Jakarta, 26 Agustus 2011.

Royke juga menjelaskan tindakan tegas berupa pengembalian paksa ke lokasi tempat pelanggar berangkat. Periode tindakan yang disebut pemulangan ini akan berlangsung selama empat hari. "Kami lakukan penindakan tegas selama empat hari terhitung mulai Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin," kata Royke.

Dari 128 pos pengamanan dan pos pelayanan yang tersebar di berbagai titik arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini, Polda Metro Jaya memfungsikan 11 pos khusus untuk memantau dan menindak para pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Titik-titik pos penindakan tersebut berada di Halim, Pulogadung, Pangkalan Jati, Radin Inten, Haji Rahman, pertigaan PDAM Kali Malang dan Kedung Waringin. Sementara untuk jalur Barat ada di Kalideres, Puri Jatake, Bitung serta Citra Raya.

Tindakan tegas ini dilakukan untuk menekan angka korban jiwa. Data Direktorat Lalu lintas mencatat, pada Operasi Ketupat Jaya tahun 2010 terjadi 213 kecelakaan lalu-lintas. Sekitar 62 persen atau sekitar 132 kasus adalah pengguna sepeda motor. Itu terjadi di wilayah Jakarta.

Dari total 213 kejadian, sebanyak 45 orang meninggal dunia. Jumlah korban meninggal ternyata mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 yang hanya 33 jiwa. Sementara, sejak H-7 lebaran dua orang tewas dalam kecelakaan selama operasi ketupat. Sedikitnya terjadi 27 kasus kecelakaan dalam beberapa hari ini.

Jumlah Kecelakaan

Kepala Posko Operasi Ketupat Jaya 2011, Komisaris Herman Ruswandi, mengatakan, selama Operasi Ketupat Jaya 2011 ini sudah ada dua orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Dia menyebut, hari pertama operasi atau Selasa 23 Agustus, tercatat ada delapan kasus kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal di hari operasi pertama nihil, namun tiga orang mengalami luka berat dan tujuh orang luka ringan.

Sementara di hari ke dua, kecelakaan terjadi sebanyak 19 kasus. Dari angka tersebut, tercatat dua korban tewas, 12 luka berat dan 13 lainnya luka ringan. Dari data tersebut, korban kecelakaan paling banyak berusia antara 16-30 tahun dengan korban sebanyak 15 orang. Kedua yakni korban berusia antara 31-40 tahun dengan korban mencapai tujuh orang.

Korban usia di atas 50 tahun sebanyak 6 irang, usia 41-50 tahun terdapat 1 orang dan yang paling mengkhawatirkan korban usia 10-15 tahun (anak-anak) "Korban usia 10-15 tahun terdapat empat orang," ujar Herman.

Sementara kendaraan yang terlibat kecelakaan paling banyak didominasi oleh motor yakni 29 unit. Sementara 6 mobil penumpang dan 1 bus juga terlibat dalam kecelakaan selama dua hari operasi. "Angkutan barang yang terlibat kecelakaan ada tujuh unit," jelas Herman. (ren)

Kamis, 25 Agustus 2011

Polda: Takbir Keliling Boleh, Asal Lapor



VIVAnews - Takbir keliling saat malam takbiran menjadi tradisi lekat pada warga Jakarta. Menyikapi tradisi itu, Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya tidak melarang. Namun, diimbau kepada masyarakat yang akan melakukan kegiatan malam takbir keliling harus terlebih dahulu lapor ke kepolisian.

"Himbauan kami sama seperti Gubernur agar sebaiknya tak takbir keliling. Memang tidak ada larangan, tapi kalau pun tetap takbir keliling wajib dilaporkan ke polisi agar mendapatkan pengawalan," ujar Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno, di Jakarta, Rabu 24 Agustus 2011.

Sujarno juga meminta kepada warga Jakarta yang melaksanakan takbir keliling tetap harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Tertib lalu lintas dan tidak mengganggu ketertiban umum.

Namun, apabila masyarakat melanggar aturan lalu lintas, Sujarno tidak segan-segan menindak tegas. "Termasuk yang takbir pakai bak terbuka akan kami tindak," katanya.

Terkait akan meningkatnya aktivitas warga Jakarta pada saat malam takbiran, pihaknya sudah menentukan titik pengalihan arus di ruas tertentu. Seperti di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka di sekitar Monumen Nasional.

"Di titik-titik itu kemungkinan akan terjadi kepadatan dan akan dilakukan pengalihan, Namun, pengalihan tersebut bersifat situasional jika memang terjadi kepadatan. Polda Metro sudah berkoordinasi dengan pihak Polres untuk melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Jakarta," kata Sujarno.

Berikut ini pos pengaturan dan pengalihan arus pada malam Takbiran.

Rabu, 24 Agustus 2011

Commuter Line Tak Berhenti di Gambir


VIVAnews - Menyusul dimulainya arus mudik lebaran, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melakukan perubahan perjalanan KRL. Jika biasanya Commuter Line berhenti di setiap stasiun, maka mulai H-5 sampai H+3 atau 25 Agustus – 2 September 2011 rangkaian tidak berhenti di Stasiun Gambir.

"Sedangkan untuk di Stasiun Pasar Senen adalah H-7 sampai H+3 atau 23 Agustus – 2 September. Setelah itu, perjalanan akan normal kembali," kata Sekretaris Perusahaan PT KCJ Makmur Syaheran kepada VIVAnews.com di Jakarta.

Menurut Makmur, perubahan itu untuk mendukung kelancaran angkutan lebaran, karena keduanya merupakan stasiun pemberangkatan kereta api yang sangat dipenuhi oleh para pemudik. Sehingga, kata dia, diharapkan tidak terjadi penumpukan penumpang dan lebih terkendali dari sisi penanganan pemudik.

“Kami berharap kepada seluruh pengguna jasa KRL Commuter Line dapat mencari stasiun terdekat jika akan menuju ke wilayah di sekitar kedua stasiun tersebut”, tambah dia. Sementara itu Fauzan, salah seorang warga Pasar Minggu yang akan mudik dengan memanfaatkan kereta api mengaku kecewa.

Sebab menurut dia, untuk menuju Stasiun Gambir, akses yang paling mudah adalah dengan menggunakan kereta. "Sebab menjelang lebaran seperti ini jalanan pasti macet," kata Fauzan. (eh)

Sabtu, 20 Agustus 2011

Kapolri: waspadai kriminalitas selama perjalanan


Tegal (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Timur Pradopo, mengimbau para pemudik baik menggunakan bus umum maupun kereta api untuk mewaspadai segala bentuk kriminalitas yang mungkin terjadi selama perjalanan.

"Pemudik yang menggunakan jasa angkutan umum menjadi prioritas seluruh jajaran Polri, terutama adanya sabotase dan terorisme pada kereta api yang dilakukan pihak-pihak tertentu ataupun kriminalitas angkutan bus dengan modus pembiusan," katanya saat bersama Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, meninjau pelayanan mudik Lebaran 2011 di Stasiun Besar Tegal, Jawa Tengah, di Tegal, Sabtu.

Ia menjelaskan, untuk mencegah aksi sabotase dan terorisme serta bentuk kejahatan lainnya terhadap pemudik saat dalam perjalanan, seluruh jajaran Polri telah melakukan persiapan pencegahan yang optimal, sehingga para pemudik merasa nyaman selama mudik dan balik.

Ia mengatakan, untuk menjaga keamanan para pemudik terutama yang menggunakan jasa kereta api, akan ditempatkan petugas dari kepolisian di sepanjang jalur kereta, sehingga aksi sabotasea, terorisme, atau kejahatan lainnya dapat diantisipasi.

Petugas, katanya, juga telah mendirikan posko keamanan di terminal dengan personel kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi aksi pembiusan yang kerap terjadi di tempat tersebut selama Lebaran.

"Masing-masing kepala polda telah melakukan segala persiapan arus mudik dan balik, baik mengenai antisipasi titik-titik rawan kriminalitas, antara lain di stasiun, terminal, ataupun titik rawan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, secara umum kondisi jalur mudik di wilayah Jawa Tengah, terutama jalur pantai utara, 90 persen telah baik dan layak dilalui pemudik pada Lebaran 2011, meskipun ada beberapa titik yang bermasalah namun sekarang masih perbaikan.

"Secara keseluruhan, baik jalan angkutan umum ataupun jalur kereta api telah siap dilalui pemudik," katanya.

Ia mengemukakan, wilayah Jawa Tengah merupakan titik lelah pemudik, terutama yang menempuh perjalanan melalui jalur darat, sehingga rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Wilayah Jateng merupakan titik lelah perjalanan pemudik, sehingga memerlukan adanya tempat-tempat istirahat yang nyaman bagi pemudik atau mengoptimalkan sejumlah tempat umum seperti SPBU sebagai tempat istirahat," katanya.

Freddy Numberi mengatakan, secara keseluruhan kesiapan menghadapi arus mudik Lebaran di Jateng sudah cukup baik, baik jalur angkutan umum maupun kereta api telah siap.

Terkait dengan meningkatnya jumlah pemudik bersepeda motor, Freddy mengimbau agar pemudik membawa motornya menggunakan jasa kereta api sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

"Armada kereta api untuk mengangkut pemudik sekaligus motornya telah kami siapkan, bahkan bagi pemudik yang membawa motornya tidak dikenakan biaya tambahan, hanya membayar satu tiket," katanya.

Ia mengatakan, kereta api yang mengangkut pemudik sekaligus sepeda motornya dari Jakarta akan berhenti dan menurunkan penumpang di Stasiun Semarang, selanjutnya para pemudik membawa keluar kendaraannya masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke kota tujuan.

"Langkah tersebut sebagai upaya untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya," katanya.

Ia mengharapkan, masyarakat ikut berpartisipasi dalam melakukan pengamanan, baik arus mudik maupun balik Lebaran sehingga semuanya dapat berjalan aman dan tertib.
(ANT-281/M029)

Jumat, 19 Agustus 2011

Jika Langgar Prosedur, Silahkan Praperadilan


INILAH.COM, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Baharudin Djafar mempersilahkan masyarakat mengajukan pra-peradilan, jika merasa proses penyidikan tidak berjalan sesuai dengan ketentuan dan aturan udang-undang yang berlaku.

Namun dia mengingatkan, pra peradilan itu bisa dilakukan sebelum perkaranya sendiri masuk ke pengadilan untuk diadaili.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Baharudin Djafar, menanggapi kasus penangkapan Bobby Derifianza (22) dan Afriska Prakarsa (22), dalam kasus narkoba, dimana penangkapan dua mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Jakarta Selatan, tersebut diduga ada rekayasa.

"Jika memang ada yang tidak puas, ada yang keberatan, semua pihak bisa mengajukan praperadilan atas penyidikan tersebut. Bagusnya sebelum maju ke persidangan dia (orang tua Bobby) seharusnya melapor. Kalau sudah maju ke persidangan maka gugur pra peradilan penyidik," ujar Baharudin di Jakarta, Kamis (18/8/2011).

Sebelumnya diketahui orang tua Bobby, Dewi dan Erianto,53 tahun, sudah melaporkan masalah ini ke Direktorat Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya. Namun demikian menurut Baharudin, divisi Propam akan menunggu putusan kasus utamanya. "Kalau ada kasus seperti ini, kalau ada kode etiknya, Propam biasanya menunggu kasus utamanya, kalau memang terbukti ada penerpanan hukum yang tidak benar oleh penyidik selama pemeriksaan maka penyidik tersebut akan ditindak tegas," jelasnya lagi.

Sebelumnya, kasus yang menimpa Bobby bermula dari penangkapan Afriska Prakarsa, mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Jakarta Selatan dengan barang bukti ganja seberat 1,2 gram di Bekasi. Beberapa jam, petugas yang sama juga menangkap Bobby Derifianza, di rumahnya di Tangerang.

Keanehan timbul saat penyidik menyatakan Bobby ditangkap bersama dengan Afriska. Kejanggalan terus berlanjut dimana orang tua Bobby pernah dimintai uang sebanyak Rp3 juta untuk mengubah pasal pengedar menjadi pasal pemakai. Bukan itu saja, seorang Jaksa yang menanggani kasus ini di pengadilan pernah meminta uang sebanyak Rp15 juta. Bobby sendiri,diketahui dituntut empat tahun penjara dalam kasus ini.(ndr)

Kamis, 18 Agustus 2011

Ada Perbaikan Jalan, Simpangan Depok Macet Total


Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Perbaikan jalan di sekitar simpangan Depok, Jawa Barat menimbulkan kemacetan parah pagi ini. Kemacetan mengekor hingga 1 kilometer.

Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (18/8/2011) pukul 08.15 WIB, kemaceten di simpangan ini terjadi di dua arah baik dari arah Jakarta menuju Bogor maupun sebaliknya. Kendaraan harus bergantian lewat karena sebagian jalan tengah dibeton.

Dari pengamatan detikcom, pembetonan terjadi sepanjang 500 meter dengan lebar jalan 2 meter. Kendaraan yang melintas harus melambatkan laju kendaraannya karena kondisi jalan yang dibeton masih basah.

Jalan yang tadinya bisa digunakan 4 lajur kini menyempit sehingga kendaraan yang mengarah ke Jakarta menyalip kendaraan lain dengan mengambil sebagian jalan yang mengarah ke Depok.

Kemacetan pun tidak terelakkan akibat pengemudi kendaraan yang tidak sabar. Sementara pengendara motor berebut mencari celah-celah jalanan di antara ratusan mobil yang mengantre. "Macetnya edan. Ini saya sudah satu jam belum lewat juga," kata seorang sopir taksi.

Klaksok pun terdengar bersahut-sahutan. Petugas polisi terlihat mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Namun, dia tampak tidak bisa berbuat apa-apa guna mengurai kemacetan tersebut.



Kapolres imbau bank tingkatkan pengawasan cegah kejahatan

Banjarbaru (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru, Kalimantan Selatan, AKBP Aby Nursetyanto mengimbau manajemen perbankan meningkatkan pengawasan untuk mencegah tindak kejahatan terhadap bank maupun nasabah.

"Kami mengimbau manajemen perbankan meningkatkan pengawasan, karena menjelang Lebaran biasanya tindak kejahatan cenderung meningkat, termasuk pelaku yang mengincar nasabah bank," katanya di Banjarbaru, Kamis.

Menurut dia, pengawasan di lingkungan perbankan yang ditangani petugas satuan pengamanan sudah cukup baik, namun tugasnya jangan hanya menjaga, tetapi mengawasi setiap orang yang datang ke bank.

Ia meminta petugas satuan pengamanan juga memantau gerak-gerik orang yang datang ke bank terutama mereka yang bertindak mencurigakan, sehingga bisa mengenali apabila yang bersangkutan ternyata pelaku kejahatan.

"Biasanya, pelaku kejahatan terlihat mencurigakan gerak-geriknya sehingga petugas satpam harus jeli dan bisa membedakan mana nasabah dan mana orang-orang yang berniat jahat," katanya.

Ia mengatakan apabila melihat gerak-gerik orang yang mencurigakan, petugas satpam diminta langsung melaporkan dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian sehingga bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain peran aktif petugas satpam, kapolres juga meminta manajemen perbankan meningkatkan pengawasan mesin Anjung Tunai Mandiri (ATM) karena bisa menjadi sasaran aksi pencurian.

"Cukup banyak pelaku kejahatan mengincar ATM untuk dibobol dan diambil uangnya sehingga aksi kejahatan seperti itu harus diantisipasi dengan menempatkan peralatan seperti CCTV di sekitar bangunan ATM," katanya.

Pihaknya juga mengimbau nasabah perbankan yang mengambil uang dalam jumlah banyak agar berkoordinasi dengan aparat kepolisian dengan meminta pengawalan sehingga uang yang dibawa aman sampai ke tujuan.

"Bagi masyarakat atau nasabah bank yang meminta pengawalan saat mengambil uang dalam jumlah besar, kami siap menurunkan anggota untuk mengawal tanpa dikenakan biaya," katanya.

Sementara itu, kasus perampokan bank yang pernah terjadi di Banjarbaru adalah perampokan kantor unit BRI Jalan A Yani Km 34 Banjarbaru beberapa bulan lalu.

"Kami tidak menginginkan kejadian seperti itu terulang kembali sehingga mengingatkan manajemen perbankan maupun nasabah untuk lebih berhati-hati agar tidak menjadi korban kejahatan," katanya. (ANT128/M008/K004)

Rabu, 17 Agustus 2011

66 Tahun Merdeka, Ini Kemajuan Jawa Barat


VIVAnews - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bersama membangun Jawa Barat. Dalam pidato memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-66, Gubernur menyampaikan sejumlah kemajuan yang telah dicapai provinsi ini.

“Saya ingin sampaikan bahwa pembangunan Jawa Barat sudah dalam posisi on the right track dengan mengarah pada kondisi yang lebih baik," kata Heryawan. "Untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat untuk bertekad dan yakin bahwa Jawa Barat bisa lebih maju lagi, mewujudkan Jawa Barat yang mandiri dinamis dan sejahtera, dengan didukung semangat tinggi melalui unjuk karya dan prestasi tiada henti,” kata Heryawan dalam Upacara Puncak Peringatan HUT RI ke-66 Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Lapangan Gasibu, Rabu 17 Agustus 2011.

Heryawan menyatakan Peringatan HUT RI tahun ini terasa berbeda karena lebih spesial. Peringatan tahun ini dilaksanakan bertepatan dengan hari ke-17 Bulan Ramadan. Selain itu, pada bulan ini juga, untuk pertama kalinya Provinsi Jawa Barat memperingati hari jadinya yang ke-66, yakni pada tanggal 19 Agustus. Semua keistimewaan itu diharapkan membawa Jawa Barat lebih maju dan terdepan di segala bidang khususnya pada Visi Pembangunan Jawa Barat 2008-2013, yakni tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera.

Pada kesempatan itu, Heryawan memaparkan sejumlah kemajuan dan prestasi yang berhasil diraih Provinsi Jawa Barat. Di antaranya pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 yang mengalami peningkatan 0,65 poin, yaitu 71,64 pada tahun 2010 menjadi 72,29 pada tahun 2011. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) tahun 2010 mencapai 6,09 persen meningkat 1,91 persen dari tahun 2009 sebesar 4,19 persen atau menyamai rata-rata LPE Nasional sebesar 6,1 persen. Menekan angka pengangguran sebesar 0,63 persen dari 10,96 persen pada tahun 2009 menjadi 10,33 persen pada tahun 2010.

Begitupun dengan pembangunan infrastruktur melalui upaya peningkatan kualitas jalan, pembangunan jembatan dan pemeliharaan jalan maka kondisi kemantapan jalan provinsi meningkat menjadi 92,8 persen pada tahun 2010. Pada akhir tahun 2011 kondisi kemantapan jalan provinsi bisa mencapai 95 persen dari total bentang jalan provinsi sepanjang 2.199,18 kilometer. Demikian juga dengan Program “Jabar Caang 2010” yang berhasil diselesaikan 100 persen.

Jawa Barat juga terus menggenjot pembangunan sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi, seperti Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) dan Soreang Pasir Koja (Soroja), Bandara Internasional Kertajati di Majalengka dan Waduk Jatigede di Sumedang. “Semuanya itu insya Allah akan terus kita dorong untuk segera dibangun. Cisumdawu dan Soroja akan dimulai fisiknya pada akhir tahun 2011, begitupun dengan Waduk Jatigede. Sedangkan Bandara Kertajati terus dalam proses pembebasan lahan,” tuturnya.

Sejumlah prestasi dan penghargaan pembangunan pun disabet Provinsi Jawa Barat, di antaranya dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang memberikan penghargaan kepada Balai Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Jawa Barat terbaik Nasional. Sebagai provinsi terbaik dalam hal integritas pelayanan publik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Juara Umum MTQ Tingkat Nasional XXIII tahun 2010, penghargaan Manggala Karya Lencana dari BKKBN Pusat, Ksatria Bakti Husada Kartika dari Menkes, Adibakti Mina Bahari dari Menteri Kelautan dan Perikanan dan Penghargaan Pertanian dari Presiden Republik Indonesia.

“Masih banyak sederet penghargaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semuanya itu merupakan wujud pengakuan Pemerintah Pusat dan bangsa Indonesia atas kerja keras Pemerintah Provinsi dan masyarakat Jawa Barat. Semuanya itu patut kita syukuri dengan cara mempertahankan prestasi bahkan meningkatkan lagi pada tahun-tahun ke depan," kata Heryawan. (eh)

PNS Jakarta Diberi Jatah 9 Hari Libur Lebaran

VIVAnews - Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada lebaran tahun ini akan mendapat jatah libur selama sembilan hari. Pemprov memutuskan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah yakni pada 29 Agustus, 1 dan 2 September 2011.

Bila ditambah dengan libur akhir pekan, yakni pada 27-28 Agustus dan 3-4 Agustus plus libur tanggal merah Idul Fitri 30 dan 31 Agustus, maka jumlah keseluruhan libur lebaran menjadi sembilan hari.

Hal itu sesuai dengan surat edaran nomor 46/SE/2011 tentang pelaksanaan cuti bersama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah yang ditandatangani Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan tertanggal 11 Agustus 2011.

Fadjar mengatakan, seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja Perangkat Daerah baik di tingkat dinas maupun kotamadya tidak diperkenankan mengambil sisa cuti tahunan bersamaan sebelum atau sesudah cuti bersama. "Ini agar pelayanan kepada masyarakat tetap maksimal," kata Fadjar.

Dia menambahkan, pemberian cuti kepada staf tidak diperkenankan melebihi lima persen dari jumlah pegawai yang ada di masing-masing sauan kerja.

Selasa, 16 Agustus 2011

Polisi: Kecelakaan Mudik Selalu Bertambah

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menyatakan jumlah kecelakaan lalulintas setiap musim mudik Lebaran selalu meningkat dari hari-hari biasa. Sebanyak 50 persen korban kecelakaan didominasi oleh pengendara motor yang berpenumpang lebih dari dua orang.

Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, mengatakan, penyebab utama kecelakaan lalulintas saat mudik yakni para pengendara motor yang tidak berhati-hati saat akan menyalip kendaraan di depan. Mereka tidak punya keseimbangan dan kondisi fisik yang tidak fit. Sedangkan untuk mobil, tambahnya, kasus terbanyak adalah mobil terguling.

"Kami menyadari, jumlah kecelakaan itu sulit untuk ditekan. Jumlah korban harusnya bisa diselamatkan. Caranya, polisi harus ditempatkan di mana-mana, dan polisi jangan ragu untuk menindak jika ada pelanggaran lalulintas yang berpotensi kecelakaan," ujar Royke, di Jakarta, Selasa 16 Agustus 2011.

Dijelaskan Royke, untuk wilayah Polda Metro Jaya sendiri kondisi jalanan cukup bagus untuk jalur mudik, sebab kebanyakan dari pemudik menggunakan jalur tol lalu arteri. Sementara itu, dirinya juga memprediksi, kawasan di DKI Jakarta yang ramai dilalui pemudik antara lain menuju Cikampek yaitu Kalimalang dan Cakung. "Itu yang di Timur. Kalau yang ke Barat Daan Mogot dan Kebon Jeruk," tambah Royke.

Berdasarkan data Polda Metro Jaya pada Operasi Ketupat 2009, jumlah kecelakaan lalulintas mencapai 266 kasus dengan korban meninggal dunia 33 orang, luka berat 145 orang, dan luka ringan 14 orang.

Sedangkan pada Operasi Ketupat 2010, terjadi 213 kasus kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia 45 orang, luka berat 76 orang, dan luka ringan 161 orang.

Sementara dilihat dari kendaraan yang mengalami kecelakaan pada Operasi Ketupat 2009 melibatkan 319 unit kendaraan, dengan paling besar terjadi pada motor yakni 198 unit.

Tahun 2010 kendaraan yang terlibat kecelakaan meningkat 21,32 persen menjadi 387 kendaraan, dengan motor mencapai 237 unit. Untuk motor ini, berarti ada kenaikan 18,70 persen dari tahun 2009 ke 2010. (ren)

Sabtu, 13 Agustus 2011

Polda Metro Gelar Operasi Ketupat Jaya


VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo hari ini memimpin upacara Operasi Ketupat Jaya Polda Metro Jaya. Operasi Ketupat ini digelar dalam rangka mengamankan arus mudik dan lebaran di wilayah Jakarta.

"Operasi Ketupat Jaya ini bertujuan untuk mengamankan arus mudik menjelang lebaran di sejumlah titik jalur lalu lintas, pusat perbelanjaan dan tempat ibadah," kata Fauzi Bowo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu 13 Agustus 2011.

Selain upacara operasi ketupat, secara simbolis Fauzi Bowo juga menyerahkan 20 buah kendaraan bermotor roda dua ke Polda Metro Jaya. Kendaraan roda dua itu merupakan sumbangan dari masyarakat. "Tahun 2011 Kapolda akan memperbaiki manajemen mudik lebaran," ujarnya

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Untung S Rajab mengatakan kendaraan tersebut akan disebar di sejumlah Polres. Selain itu, Untung juga berharap tugas polisi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Tugas polisi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi membutuhkan suatu iklim investasi dan investor, jadi selalu berfikir bagaimana keadaan suatu wilayah dan bagaimana keamanannya serta kepastian hukumnya,” tegasnya.

Mengingat permintaan masyarakat yang selalu berkembang, maka tepat dikatakan jika polisi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Peras Pengusaha Kayu, 11 Intel Gadungan Dibekuk Polisi

Yonda Sisko - detikNews

Solok - Kepolisian Resort (Polres) Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) menahan 11 orang intel gadungan yang mengaku bertugas di Mabes Polri. Mereka ditangkap di Pasie Talang Muaro Labuah, Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan, Jumat (13/8) setelah memeras pengusaha kayu setempat.

Kapolres Solok Selatan AKBP Djoko Trisulo saat dihubungi detikcom melalui telepon, Sabtu (13/8/2011) mengatakan, penangkapan 11 intel gadungan itu dilakukan setelah Polsek Sungai Pagu menerima pengaduan dari seorang pengusaha kayu bernama Rivai yang mengaku diperas 11 orang yang mengaku Intel Mabes Polri.

"Mereka mencegat truk milik pengusaha kayu itu di kawasan Lubuk Selasih, Kabupaten Solok ketika akan menuju Padang. Mereka minta uang Rp50 juta pada pengusaha itu," kata Djoko.

Dikatakan Djoko, sempat terjadi negoisasi antara kawanan intel gadungan itu dengan sang pengusaha yang akhirnya menyepakati angka Rp 10 juta yang akan dibayarkan esok harinya di Muara Labuh, Solok Selatan.

"Korban membuat laporan setelah melakukan pembayaran kepada kawanan pelaku. Kita langsung bergerak dan berhasil menangkap mereka di sebuah rumah warga," kata Djoko.

Berdasarkan pemeriksaan, lanjut Djoko, kawanan intel gadungan itu telah dua kali melakukan pemerasan dengan modus mengaku sebagai Intel Mabes Polri. Sebelumnya, mereka melancarkan aksinya di kota Bukit Tinggi.

"Ancaman hukumannya lima tahun penjara," tutup Djoko Trisulo.

MUI Minta Polisi Tangkap Rudy Hutagalung

NILAH.COM, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Kepolisian segera mengusut dan menangkap Rudy Yohanes Hutagalung yang dinilai telah melakukan penistaan terhadap agama Islam dalam akun Facebook.

"Ini merupakan pelanggaran cyber crime dan pelaku sudah seharusnya ditangkap dan segera diadili," kata Ketua MUI Pusat, Amidhan kepada INILAH.COM, Sabtu (13/8/2011).

Desakan MUI ini tentu saja mewakili aspirasi umat Muslim yang ada di Indonesia. Wajar jika kaum Muslim tersinggung dan emosi membaca status akun Facebook Rudy Hutagalung.

"Jutaan umat Islam menjadi korban dalam kejahatan ini, sehingga wajar jika menimbulkan kemarahan. Oleh sebab itu kita mendesak polisi segera mengusut tuntas kejahatan yang dilakukan suadara Rudy, sebelum menimbulkan aksi massa," jelasnya.

Nama Rudy Yohanes Hutagalung sedang naik daun. Facebooker yang menasbihkan dirinya sebagai 'Sang Pendebat' ini ramai dipergunjingkan kalangan dunia maya.

Apa sebab? Rudy membuat status pemikiran dan pemahamannya tentang perbandingan agama Islam dan Kristen. Dalam akun Facebook-nya, dia mengajak para Facebooker untuk berdebat tentang ajaran agama Islam dan Kristen.

Banyak Facebooker yang tersinggung dan terbakar emosi membaca pemikiran dan status yang dipasang oleh Rudy. Sebab statusnya dianggap menghina Islam dan Allah SWT. Namun ada juga Facebooker yang membela Rudy.

Meski kontriversi, akun Facebook Rudy disukai oleh 11.651 Facebooker. Dalam satu status yang dibuat Rudy selalu memanen ratusan bahkan ribuan komentar baik yang bernada positif maupun negatif.

Sayangnya, Rudy tidak mencantumkan alaman dan identitasnya secara lengkap. Sehingga banyak yang meragukan keaslian akun http://www.facebook.com/Sang.Debaters dan akun http://www.facebook.com/RudyYohanesHutagalung#!/RudyYohanesHutagalung?sk=wall tersebut. [mah]

Selasa, 09 Agustus 2011

Ramadan, Polda Ubah Strategi Atasi Macet


VIVAnews - Direktur Lalu-lintas Polda Metro Jaya memperkirakan waktu terjadinya kemacetan saat bulan Ramadan berubah dibandingkan dengan hari-hari biasa. Dengan adanya perubahan tersebut, beberapa kebijakan telah diturunkan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi lebih awal.

"Kami sudah antisipasi-antisipasi dengan menempatkan personel untuk mengatur lalulintas. Titik-titik penempatan personel juga mengacu pada lokasi kepadatan," ujar Dirlantas Komisaris Besar Royke Lumowa, Selasa, 9 Agustus 2011.

Untuk mengurai kemacetan tersebut, kepolisian akan melakukan rekayasa lalu-lintas. Rekayasa yang dilakukan mulai dari revisi durasi lampu merah hingga buka tutup gerbang tol yang menyebabkan kemacetan.

Gerbang tol yang sering menjadi pusat kemacetan yaitu Gerbang Tol Mampang, Gerbang Tol Tebet I dan Gerbang Tol Semanggi. Sementara, untuk pintu masuk ke Plasa Semanggi juga telah dipasang kerucut pembatas sehingga bisa dibuka dan ditutup. "Kami lakukan apapun untuk kurangi kemacetan, dan berbagai diskresi juga kami lakukan," kata Royke.

Seperti diketahui, kamacetan di Jakarta bukan hanya disebabkan oleh masuknya kendaraan kedalam tol, melainkan masuk keluarnya kendaraan dari mall. Menurut data dari Direktorat Lalu-lintas Polda Metro Jaya ada sekitar 130 mal di Jakarta ada 34 mal penyumbang kemacetan. Itu dikarenakan mal tersebut tidak memiliki analisa dampak lingkungan mengenai lalu lintas.

Hampir seluruh gedung pusat perbelanjaan tersebut juga tidak memiliki fasilitas jalan dan lahan parkir yang memadai. Akses pintu masuk mal yang bersinggungan dengan jalan protokol juga menjadi faktor utama penyebab kemacetan.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Polda Metro Gelar Sidak Makanan Kedaluwarsa

VIVAnews - Polda Metro Jaya akan melakukan inspeksi mendadak terhadap sejumlah toko untuk mengantisipasi penjualan makanan kedaluwarsa. Inspeksi dilakukan untuk mengantisipasi kegiatan penimbunan sembilan bahan pokok atau sembako.

"Dalam waktu dekat akan mengadakan inspeksi meendadak," kata Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Markas Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu 6 Agustus 2011.

Inspeksi mendadak ini dilakukan Polda Metro Jaya untuk mengawasi gudang kebutuhan bahan pokok, guna mengantisipasi penimbunan yang berdampak terhadap kenaikan harga selama bulan Ramadan. Tim terpadu itu, juga akan memeriksa keberadaan kebutuhan bahan pokok yang kedaluwarsa dan daging busuk.

Dikhawatirkan, makanan kedaluwarsa masih banyak beredar saat bulan Ramadan. Maka itu, Polda Metro Jaya membuka pelayanan pengaduan melalui jejaring sosial Facebook dan juga telepon.

Kemarin, Kepala Subdirektorat Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sandy Nugroho mengatakan, jika ada informasi dari masyarakat, pihaknya akan segera menindaklanjuti.

"Polda Metro Jaya membuka pelayanan pengaduan peredaran makanan bermasalah di nomor piket 021-5234077. Selain itu, layanan pengaduan juga mempercepat proses penyelidikan yang dilakukan petugas," kata Sandy, Kamis 4 Agustus 2011.

Jumat, 05 Agustus 2011

Inilah Lokasi Enam Tol Baru di Jakarta

VIVAnews - Kementerian Pekerjaan Umum melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melakukan prakualifikasi tender mega proyek pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota di DKI Jakarta.

Menurut Gubernur DKI, Fauzi Bowo, lelang pembangunan enam ruas tol untuk mengurai kemacetan di Jakarta tersebut akan dilakukan secara terbuka. Pemprov DKI siap membiayai pembangunan enam ruas tol yang perkirakan sekitar Rp40 triliun dan ditarget rampung pada 2013.

Keenam ruas Jalan Tol dalam Kota Jakarta akan dibangun dan dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama, dua ruas jalan tol untuk Koridor Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer dengan nilai investasi Rp7,37 triliun.

Tahap kedua, dua ruas jalan tol koridor Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer dengan investasi Rp6,95 triliun.

Kemudian tahap ketiga akan dibangun ruas jalan tol dalam kota Koridor Ulujami-Tanah Abang sepanjang 8,27 kilometer dengan nilai investasi Rp4,25 triliun.

Terakhir atau tahap keempat dibangun ruas jalan tol dalam kota Koridor Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp5,71 triliun.

Fauz menjelaskani, sambil menunggu persiapan berkas-berkas prakualifikasi tender dan pengesahan Perda RTRW DKI 2010-2030, Pemprov DKI akan mulai membahas jalur enam ruas tol yang akan dibangun.

Lokasi-lokasi yang memerlukan pembebasan tanah juga dibahas, antara lain lahan di persimpangan dan koneksitas dengan jalan tol yang sudah ada.

"Itu tadi kami bicarakan. Memang tidak banyak lahan yang akan dibebaskan, karena pembangunannya di atas jalan atau berupa jalan layang," ujarnya di Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2011.

Kamis, 04 Agustus 2011

4 Hari Puasa, 66 Pembalap Liar Ditangkap Polisi

E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Memasuki ramadan, aksi balapan liar di Jakarta dan sekitarnya semakin marak. Hingga hari ke empat puasa, sebanyak 66 orang pembalap liar terjaring razia yang digelar di lima lokasi di seluruh Jakarta.

"Sejak tanggal 1-4 Agustus ini, kita sudah menilang 66 pembalap liar," kata Kepala Subdit Penegakkan Hukum (Gakum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sudarmanto, Kamis (4/8/2011).

Sudarmanto menegaskan, pihaknya akan menindak tegas pelaku balapan liar. Selain berbahaya bagi keselamatan, balapan liar juga mengganggu ketertiban masyarakat.

Berdasarkan data Polda Metro Jaya, titik-titik lokasi balapan liar di Jakarta yang rawan aksi balap liar yakni di Jakarta Pusat di Jl Landasan Pacu, Tanah Abang, Karet, Jl Asia Afrika, Jl Pramuka dan Jl Proklamasi.

Di Jakarta Selatan seperti di Jl Fatmawati, Cipete, depan Universitas Pancasila, Tanjung Barat, di Lebak Bulus, Jl Buncit Raya dan Permata Hijau.

Di Jakarta Timur, lokasi balapan liar di depan Masjid At-tien TMII, terowongan Kelapa Dua Wetan, Jl Raya Bogor depan PT CIBA, Jl I Gusti Ngurah Rai, Jl Basuki Rahmat, Jatiwarna. Di Jakarta Barat seperti di Jl Panjang, Jl Daan Mogot dan di depan RS Graha Medika, Kebon Jeruk.

Rabu, 03 Agustus 2011

Polda Jaya Bentuk Kembali Tim Bahas Kemacetan


Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya akan membentuk kembali tim untuk membahas kemacetan lalu lintas melalui pembatasan kendaraan berdasarkan warna gelap atau terang maupun nomor polisi ganjil atau genap bersama Badan Koordinasi Lalulintas (Bakorlantas) DKI Jakarta.

Wakil Kapolda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Polisi Suhardi Alius di Jakarta, Rabu, mengatakan, Kapolda belum sepaham dengan rencana pembatasan kendaraan berdasarkan warna gelap dan terang, guna mengurangi kemacetan lalu lintas. Pola ini dikhawatirkan akan memicu gangguan keamanan dan ketertiban akibat kebijakan yang diskriminasi terhadap masyarakat.

Pejabat Polda Metro Jaya menginginkan kebijakan pembatasan kendaraan yang menguntungkan masyarakat, namun dapat mengurangi tingkat kemacetan lalulintas.

Suhardi mencontohkan pembatasan kendaraan berdasarkan warna dimulai dengan diadakan survei jejak pendapat kepada pengguna kendaraan. Selain itu, kebijakan lainnya, yakni membenahi sistem penjualan kendaraan yang seimbang dengan pertumbuhan jalan melalui pembangunan jembatan layang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Kami minta kaji ulang. Nanti kita akan rapatkan dengan pemda, bagaimana cara yang terbaik agar masyarakat tidak dirugikan," ujar Suhardi.

Suhardi menambahkan kebijakan pembatasan kendaraan berdasarkan warna masih berupa rencana dalam tahap pembahasan yang belum menjadi keputusan, sehingga kepolisian mencoba memberi saran untuk mengatasi kemacetan yang berempati terhadap masyarakat.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya membahas kebijakan pembatasan kendaraan berdasarkan warna gelap dan terang di jalur protokol yang dilalui busway, guna mengatasi kemacetan lalulintas.

Rencananya, kebijakan tersebut, akan diujicobakan saat penyelenggaraan pesta olahraga negara Asia Tenggara (SEA Games) di Jakarta, November 2011.

Takut Didemo, Kapolda Tak Restui Pembatasan Mobil Berdasar Warna

E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Ide pembatasan kendaraan berdasar sistem warna menjelang SEA Games layu sebelum berkembang. Kapolda Metro Jaya Irjen Untung Rajab tak merestui ide itu.

"Semua keputusan berimplikasi terhadap keamanan masyarakat. Jangan sampai nanti masyarakat mengira ini sepihak. Implikasinya harus kita hitung. Jangan sampai nanti ada demo. Nanti siapa yang hadapi, polisi juga," kata Wakapolda Brigjen Suhardi Alius, Selasa (2/8/2011).

Suhardi mewakili Kapolda Irjen Untung Rajab untuk memberikan pendapat tentang wacana pembatasan kendaraan berdasarkan warna mobil. Hal ini disampaikan Suhardi di Polda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta.

Suhardi mengatakan, Polda masih memikirkan langkah pembatasan itu. Menurutnya perlu dipikirkan apakah masyarakat mendukung langkah tersebut. "Pak Kapolda sementara ini tidak sependapat. Masalahnya apakah jika dilaksanakan masyarakat bisa mendukung itu semua," katanya.

Petinggi Ditlantas Polda Metro Jaya mengusulkan ide pembatasan kendaraan berdasar warna dengan dalih meniru kebijakan di luar negeri yang berhasil. Sedangkan pengamat transportasi melihat sistem warna itu belum pernah diterapkan di luar negeri. Yang ada adalah Beijing yang menerapkan nopol ganjil dan genap. Dishub DKI Jakarta mendukung ide sistem warna ini.

Para pengamat transportasi menilai ide itu tidak tepat karena pemerintah belum mampu memberikan sarana alternatif seperti transportasi massal yang nyaman. Ide itu malah mendorong masyarakat membeli mobil lebih dari satu: warna terang dan warna gelap.

Senin, 01 Agustus 2011

Pembatasan Warna Kendaraan Akan Diberlakukan

VIVAnews - Kebijakan pembatasan kendaraan melalui sistem warna guna mengurai kemacetan hingga kini belum juga diputuskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Meski demikian, ujicoba tetap akan dilaksanakan pada saat perhelatan akbar olahraga negara-negara ASEAN, SEA Games.

Menurut Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, kebijakan itu memang masih dalam tahap pembahasan. Tapi, dapat dipastikan kebijakan ini akan tetap diberlalukan pada pelaksanaan SEA Games mendatang.

"Kami akan melihat jalur mana saja yang akan dilalui kontingen, dan hanya jalur tersebut yang akan diberlakukan kebijakan itu," ujar Royke, Selasa, 2 Agustus 2011.

Jalan di mana akan diberlakukan pembatasan kendaraan dengan sistem warna itu, kata Royke, adalah Jalan Sudirman-Thamrin dan Gatot Subroto serta beberapa jalan lain yang dinilai cukup padat.

Ditambahkan Royke, sistem warna seperti gelap dan terang lebih mudah pelaksanaannya, berbeda dengan pelat ganjil genap--yang akan lebih sulit dimonitor.

Jika sistem warna yang akan diterapkan, maka kategorinya adalah warna kendaraan gelap dan terang. Misalnya: hitam, abu-abu, biru tua, dan coklat, masuk dalam kategori warna gelap. Sedangkan untuk merah, biru muda, hijau, putih, dan merah jambu masuk kategori warna terang.

Meski nanti akan diterapkan, ada beberapa pengecualian untuk mobil-mobil tertentu masuk di jalur tersebut, misalnya untuk angkutan umum, ambulans, dinas pemadam kebakaran, mobil dinas polisi, dan mobil media massa yang memiliki logo.

"Seandainya pemberlakuan ini sukses mengurangi kemacetan maka tidak menutup kemungkinan kebijakan ini akan dipermanenkan seperti kebijakan pembatasan kendaraan berat yang baru saja dipatenkan beberapa bulan kemarin," jelasnya.

Royke meyakini, penerapan sistem warna tersebut akan mengurai kemacetan hingga 50 persen di jalan protokol. Keyakinan itu didasarkan dari kesuksesan kota-kota besar dunia seperti Beijing, China, dan kota besar lain di Eropa yang lebih dulu memberlakukan sistem itu. (kd)