Kamis, 29 Maret 2012

Jakarta Gelap Diselimuti Hujan, Demo Bubar

VIVAnews - Hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah di Jakarta menjelang sore ini, Kamis 29 Maret 2012. Pengguna jalan diminta untuk waspada karena jarak pandang yang sangat terbatas, pohon tumbang, dan genangan air.

Dari pantauan VIVAnews, intentitas hujan ini membuat kendaraan di jalan utama Jakarta bergerak lambat. Antrean kendaraan mulai terlihat, dan sejumlah pengendara roda dua memilih berteduh di kolong jembatan atau fly over.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengimbau warga Jakarta untuk mewaspadai kondisi cuaca yang tidak menentu pada akhir bulan ini.

Kondisi ini disebabkan karena suhu muka laut di wilayah Indonesia mencapai 27-31 derajat celcius. Keadaan ini sebelumnya menyebabkan suhu udara di Jakarta terasa sangat panas.

Meski belum memasuki masa transisi cuaca. Pancaroba diprediksi datang pada April dan Mei mendatang. Namun, hujan tetap akan mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Akibat hujan ini, kegiatan unjuk rasa di depan Gedung DPR juga bubar. Ratusan demonstran dari elemen buruh, mahasiswa, dan ibu rumah tangga memilih berteduh. (adi)

Polisi traktir demonstran

Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resort Kota Pekanbaru mentraktir buah-buahan kepada ratusan pedemo di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Riau, Kamis.

Upaya negosiasi unik tersebut dilakukan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Pekanbaru Kompol Rommel Hutagaol, ketika demonstran mulai emosi karena tidak dizinkan masuk ke Kantor Gubernur Riau.

Pintu gerbang yang terlilit besi dan dikawal puluhan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dibantu puluhan aparat kepolisian nyaris saja dirobohkan oleh massa pengunjuk rasa.

Beberapa demonstran yang berada di barisan depan sempat kontak fisik dengan anggota Satpol PP yang berupaya menahan dobrakan massa dari balik pintu gerbang.

Kompol Hutagaol yang menyaksikan langsung demonstrasi kemudian berinisiatif untuk menenangkan para demonstran.

"Mereka kelihatan haus semua, tidak ada salahnya juga polisi sekali-sekali yang mentraktir," katanya.

Langkah itu mampu meredam amarah massa yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak.

Massa dengan tenang kemudian berorasi sejenak sebelum akhirnya meninggalkan Kantor Gubernur Riau menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau di Pekanbaru.

"Saya memang menekankan kepada seluruh anggota di jajaran Polresta Pekanbaru agar tidak bentrok dengan massa pengunjuk rasa. Caranya ya itu tadi, negosiasi atau pendekatan persuasif," kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar.

Senin, 26 Maret 2012

Mabes Polri Imbau Masyarakat Tak Panik Terkait Isu Demo BBM

Indra Subagja - detikNews

Jakarta Isu demo besar-besaran terkait kenaikan bahan bakar minyak (BBM) menyebar berantai melalui BlackBerry Messenger (BBM). Kabarnya akan ada demo yang sampai 'melumpuhkan' Jakarta pada Selasa (27/3). Menyikapi isu itu, Mabes Polri pun meminta agar warga tak panik dan mudah percaya.

"Jika ada unjuk rasa akan diberikan pengamanan oleh Polri," jelas Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi, Senin (26/3/2012).

Dalam pesan BBM yang beredar itu disebutkan, bahwa pada 27 Maret akan ada aksi besar-besaran. Aksi itu bahkan menyamai demonstrasi 1998 lalu. Pesan BBM itu menyebar sejak Sabtu (24/3).

Peluru tajam dilarang saat amankan demonstrasi


Medan (ANTARA News) - Seluruh personel kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilibatkan dalam pengamanan demonstrasi atau unjuk rasa di Sumatera Utara (Sumut) dilarang menggunakan peluru tajam, demikian instruksi itu Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro.

Dalam gelar pasukan personel Polri dan TNI di Markas Komando Brigade Mobile (Mako Brimob) Polda Sumut di Medan, Minggu, ia menegaskan bahwa personel kepolisian yang dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa tersebut hanya diperbolehkan membawa peluru karet, bukan peluru tajam.

Keberadaan peluru karet tersebut, dikatannya, juga hanya digunakan di saat tertentu yang dimaksudkan hanya untuk melumpuhkan kelompok yang melakukan tindakan anarkis.

Jika tembakan tersebut terpaksa dilakukan, menurut dia, maka personel di lapangan harus mengarahkannya ke bagian yang tidak mematikan.

"Boleh menembak, tetapi tidak mematikan. Hanya melumpuhkan. Sasarannya, pinggang ke bawah dengan peluru kosong atau peluru karet," katanya.

Ia mengatakan, seluruh personel pengamanan yang dilibatkan diharapkan dapat menyadari jika pengunjuk rasa adalah generasi muda yang perlu dilindungi dan dilayani.

Untuk itu, personel Polri dan TNI yang terlibat dalam pengamanan di Sumut perlu meningkatkan kehati-hatiannya dalam mengambil langkah di lapangan.

"Jika perlu bertindak tegas, maka jangan sampai menyakiti dan melukai pengunjuk rasa. Jangan arogan. Jangan muda terpancing emosi," katanya.

Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) I Bukit Barisan, Brigjen TNI I Gede Sumertha, yang menghadiri gelar pasukan itu menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung pengamanan unjuk rasa tersebut.

Namun, perwira tinggi berbintang satu tersebut tidak bersedia menyebutkan jumlah prajurit TNI yang dilibatkan dalam pengamanan unjuk rasa itu.

"Kita lebih mengutamakan kualitas, bukan kuantitas karena tujuan kita untuk menjaga keamanan," katanya. (*)

Rabu, 21 Maret 2012

Jenderal Timur Pradopo Persilakan Demo Asal Tertib


RMOL. Kapolri Jenderal Timur Pradopo mempersilakan sementara pihak menyampaikan aspirasi untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun tetap, demo jangan sampai melanggar hukum atau menggangu kepentingan orang lain.

"Tentunya semua harus kerja sama dengan baik, dan harapan kita masyarakat yang melakukan kegiatan sehari-harinya jangan sampai terganggu," kata Timur Pradopo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta (Rabu, 21/3).

Polri, lanjut Timur, siap membantu para demonstran untuk menyampaikan aspirasi. Namun bila demonstran melanggar hukum, Polri pun tidak akan segan-segan untuk menindak dengan tegas.

"Jadi demonstran, misalnya, tidak boleh melakukan pengrusakan, tidak boleh melakukan pelanggaran hukum yang lain, dan tidak boleh mengganggu masyarakat dalam kegiatan sehari-hari," demikian Timur. [ysa]

Kamis, 15 Maret 2012

Waspada! Tukar Pelat Nomor, Modus Baru Pencurian Motor di Mal

Indra Subagja - detikNews

Jakarta Para pemotor mesti hati-hati bila parkir di mal. Mabes Polri merilis modus baru pencurian motor di mal. Para pelaku menggunakan cara menukar pelat nomor. Waspadalah!

"Modus ini digunakan untuk para pencuri sepeda motor di mal yang dijaga oleh jasa parkir," demikian keterangan Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (15/3/2012).

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku biasanya datang ke mal dengan bekal membawa pelat nomor berikut STNK. Pelaku akan mencari sepeda motor bertipe sama dengan yang tertera di STNK.

"Biasanya sepeda motor yang diincar letaknya jauh dari loket pembayaran parkir. Setelah menemukan motor yang sesuai, pelaku akan menukar pelat nomor yang terpasang dengan pelat nomor yang dibawanya," tulis Div Humas.

Setelah pelat nomor terpasang di kendaraan yang diincar, maka pelaku akan merasa aman saat keluar dari loket parkir karena motor yang ditumpanginya telah sesuai dengan STNK. Nah, tiket parkir yang diminta pun akan dibilang hilang. Atas hilangnya tiket parkir pun pelaku hanya akan dikenakan denda terbesar Rp 50.000.

"Karena itu, untuk menghindarinya, parkirlah di tempat yang terawasi oleh petugas parkir dan gunakanlah kunci ganda," jelasnya.

Pom Bensin Akan Dikawal Brimob

Jpnn
JAKARTA---Polisi benar-benar serius mengamankan kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (bbm). Pom bensin dan depot pengisian bbm akan dijaga ketat. Tidak boleh ada sabotase atau spekulan yang memanfaatkan sisa waktu menjelang kenaikan.

"Petugas akan berjaga di tempat-tempat yang vital untuk distribusi. Jumlahnya nanti disesuaikan per Polda masing-masing, nanti juga akan dibagi personelnya apakah dari satuan seperti Brimob atau dari kewilayahan," ujar Kadivhumas Polri Irjen Saud Usman Nasution, (15/03).

Polisi mewaspadai penumpang gelap isu kenaikan bbm yang melakukan upaya penimbunan perlahan-lahan. "Karena itu, petugas akan koordinasi dengan SPBU-SPBU, dilarang pakai jerigen atau tangki penampung lain di luar batas konsumsi," kata mantan Kadensus 88 Anti Teror itu.

Selain di lokasi pengisian dan depo, korps baju coklat juga memelototi jalur distribusi dari pusat pengisian utama ke pangkalan pangkalan."Terutama jalur-jalur yang sepi, yang rawan," kata mantan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri ini.

Mendekati batas waktu pemberlakuan harga baru bbm, aksi penimbunan memang makin marak. Saud menjelaskan, laporan dari Polda menunjukkan ada tren kenaikan kasus dengan modus seputar bahan bakar minyak. "Misalnya, di Samarinda, Kaltim sekarang sedang disidik penimbunan solar 12 ton," katanya.

Di Jogjakarta, Polda DIJ juga sedang mengusut kasus penimbunan solar dengan modus serupa sebanyak 3 ton. Demikian juga di Polda Lampung sebanyak 600 liter. "Kita minta seluruh jajaran waspada, agar masyarakat tidak resah," katanya.

Kebijakan penempatan Brimob di pompa pompa bensin ini dikritik Neta Sanusi Pane dari Indonesia Police Watch ."Polri terlalu reaktif dan berlebihan," katanya.(rdl)

Senin, 12 Maret 2012

Kapolsek Nyabu Telah Jadi Target Polisi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian dari Propam Polda Metro Jaya ternyata telah mengendus lama kabar Kapolsek Cibarusah mengkonsumsi shabu. "Adalah kabar-kabar yang beredar, kemudian ditelusuri dan dilakukan pengintaian hingga akhirnya dilakukan penangkapan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto Minggu (11/3/2012).

Rikwanto menjelaskan berdasarkan perintah dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab terkait memerangi narkoba termasuk yang dilakukan oleh anggotanya, maka dilakukanlah salah satunya penangkapan terhadap Kapolsek Cibarusah Ajun Komisaris Heru Budhi Sutrisno.

Untuk diketahui, tim yang dipimpin Komisaris Benny dari Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya menangkap Kepala Polsek Cibarusah Ajun Komisaris Heru Budhi Sutrisno di rumah dinas di Jalan Raya Loji, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/3/2012) malam. Kini AKP Heru Budhi Sutrisno resmi ditahan di rutan Narkoba Polda Metro Jaya.

Dan barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya dua bungkus plastik kecil sabu-sabu seberat 0,57 gram dan 0,3 gram, satu korek gas, dua alat hisap, 1 botol spirtus, dua buah sendok yang terbuat dari sedotan, dan dua kepala kompor.

Mayoritas Publik Setuju BLT

Jpnn
JAKARTA - Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) menjadi berkah bagi Partai Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mayoritas publik mendukung kebijakan tersebut.

"Sebanyak 69,64 persen publik setuju dengan program BLT. Hanya 28,69 persen yang tak setuju. Dan 1,67 persen tak menjawab atau tidak tahu," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby, Minggu (11/3), saat konfrensi pers hasil survei bertajuk "BBM, BLT dan Efek Elektoralnya", Minggu (11/3), di Jakarta.

Dijelaskan, jika program BLT atau sejenisnya dijalankan, 54,36 persen publik menyatakan Partai Demokrat yang berjasa. Sebanyak 25 persen responden yang tak menjawab atau tidak tahu. Hanya sekitar 25,64 yang menyatakan partai lain yang berjasa. "Demokrat mendapatkan duriah runtuh dari program BLT," katanya lagi.

Selain Demokrat, menurut LSI, SBY juga mendapatkan "durian runtuh" dari program BLT atau sejenisnya. Sebanyak 53,74 persen menyatakan SBY yang berjasa untuk program BLT. Hanya 19,25 persen menyatakan Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Perekonomian) yang berjasa. Sekitar 16,09 persen tidak menjawab atau tidak tahu. "Sekitar 10,92 persen yang menyebut tokoh lainnya yang berjasa," ungkapnya.

Menurut LSI, bagi pemerintah SBY dan Partai Demokrat, naiknya harga BBM dan berlakunya program BLT besar sekali efeknya untuk menurunkan atau menaikkan dukungan atau efek elektoral.

Partai politik lain pasti juga mendapatkan informasi ini dan akan memberikan reaksi politik yang aktif dalam soal BBM dan BLT. Mereka juga tak ingin dirugikan dan tak rela hanya partai lain yang memeroleh keuntungan politik dari kebijakan itu. "Itu sebabnya power game di balik isu BBM dan BLT, apalagi menjelang pemilu 2014, akan hot," jelasnya. (boy/jpnn)

Kamis, 08 Maret 2012

TNI Siap Bantu Polisi Saat Pengamanan BBM

NILAH.COM, Bandung - Kenaikan BBM yang diterapkan pemerintah dipastikan mengundang reaksi dan gerakan massa dari seluruh elemen serta memungkinkan terjadinya chaos. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak militer siap melakukan back up dalam pengamanan kenaikan BBM.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menegaskan, militer akan berada di belakang kepolisian dalam pengamanan menjelang kenaikan BBM. "Hanya ketika urusan tentang Tertib sipil akan dilakukan kegiatan-kegiatan penanggulangannya oleh Kapolri, jika Kapolri memerlukan bantuan maka saya siap dibelakang beliau untuk membantu," kata Agus saat ditemui usai acara pemberian gelar Warga Kehormatan KORPHASKHAS di Lanud Sulaiman Kabupaten Bandung, Rabu (7/3/2012).

Agus menambahkan, dalam pengamanan tersebut akan dijadikan ke dalam satu komando. "TNI punya satu komando khusus. Polri juga punya komando sendiri di kecuali manakala dibutuhkan untuk diperbantukan seperti pengamanan kendali nantinya akan tetap satu. Tidak boleh dalam satu operasi atau kegiatan menjadi ada dua komando" katanya.

Seperti yang telah diberitakan menanggapi isu pergerakan sosial mengenai kenaikan BBM. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Joko Suyanto, mengatakan kekuatan militer akan dikerahkan untuk membantu kepolisian dalam meredam aksi massa menolak kenaikkan BBM jika nantinya berakhir rusuh.[ang]