Senin, 28 April 2014

Idris Sardi, Musisi yang Keras Menentang Pembajakan

VIVAnews - Tak hanya dikenal sebagai maestro biola, sosok almarhum Idris Sardi juga dikenal sebagai figur yang tegas dan keras. Jumlah seniman sejati di Indonesia, ungkap Idris suatu ketika, mulai sedikit karena kini lebih banyak sebagai karyawan seni.

Demikian ungkap Tantowi Yahya, mantan presenter yang kini menjadi politisi. Tantowi mengaku kenal dekat dengan Idris, yang meninggal dunia Senin pagi di usia 75 tahun setelah berjuang melawan kanker usus.
Tantowi, yang juga aktif di dunia tarik suara, mengatakan sikap Idris yang tegas dan sangat menghargai seni membuat dia layak diapresiasi setinggi-tingginya.

"Beliau itu orang yang keras. Yang saya ingat, jangan sekali-kali membahas masalah pembajakan dengannya karena dia akan naik pitam. Dia sangat membenci adanya pembajakan didunia seni," kata Tantowi di rumah duka, di Komplek Bumi Cimanggis Indah, Pekapuran, Depok, Senin 28 April 2014.

Almarhum Idris, lanjut Tantowi, selalu berbicara mengenai musik. Jarang bicara di luar musik. Idris juga kerap kali mengingatkan agar komersialisme musik secara berlebih harus ditekan.

"Ya jangan sampai melacurkan dirilah. Pembajakan masih sangat tinggi. Emosinya meledak jika singgung pembajakan," ujarnya.

Lebih lanjut anggota DPR RI fraksi Golkar ini menambahkan, untuk mengenang jasa almarhum, ia akan segera melakukan pembahasan dengan keluarga terkait pesan terakhir Idris, agar karyanya dapat dipertahankan.

"Saya dan Sinta (anak almarhum) akan urus hak patennya.  Perlu diwariskan pada para generasi bangsa. Beberpa karyanya merupakan soundtrack film yang sempat meraih piala Citra," demikian kata Tantowi.

Sikap tegas dan keras Idris juga dikenang musisi lainnya, seperti Koes Hendratmo dan Purwacaraka.

"Saya pernah tidak hafal reff lagu ciptaannya. Saya ditegur, kamu ini gimana si Koes masanggak hafal. Saya bilang iya mas, maaf. Terus dia bilang, nanti kalau lagu ini meledak kamu yang dikenal bukan saya," tutur Koes Hendratmo saat melepas kepergian almarhum menuju peristirahatan terakhirnya di TPU Menteng Pulo, Jakarta. (ren)

Bagi Dwiki Dharmawan, Idris Sardi Guru yang Tegas

VIVAlife - Kepergian maestro biola Tanah Air, Idris Sardi, menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar dan banyak orang yang mengenalnya. Salah satunya adalah musisi kondang Dwiki Darmawan.
Suami penyanyi Ita Purnamasari itu mengaku pernah bekerjasama Idris Sardi. Hal itu terjadi saat mengerjakan proyek konser Titik Puspa yang dihelat pada pertengahan tahun 90an.

"Saya pernah kerjasama dalam beberapa kesempatan kami juga manggung bareng. Pertama kali tahun 1996 atau 1997 pada konser Titik Puspa. Saya jadi konduktor, saya banyak dikasih masukan sama beliau," kata Dwiki, saat ditemui di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Senin, 28 April 2014.


Ia sendiri melihat sosok almarhum sebagai seorang musisi yang tegas dan keras. Bahkan Dwiki mengaku pernah dibentak oleh Idris.


Namun demikian Dwiki melihat itu semua sebagai bentuk upaya almarhum untuk melahirkan musisi-musisi hebat di Tanah Air sebagai penerusnya kelak di masa depan.


"Ya artinya ditanggapi kami yang muda-muda ini dengan positif, kami tidak marah karena dia (Idris Sardi) senior yang sangat kami akui dan kagumi. Walau keras tapi positif. Dia punya keinginan untuk memberi masukan dan mendidik para junior-juniornya," kenang Dwiki.
Idris Sardi tutup usia Senin pagi, 28 April 2014 pukul 07.20 WIB, setelah dirawat intensif karena sakit lambung dan liver di Rumah Sakit Meilia Cibubur, Jakarta Timur. (ren)