INILAH.COM, Garut - Mantan istri Bupati Garut Fanny Octora
mengaku merasa dicampakkan oleh Aceng Fikri karena hanya empat hari
menjadi istri langsung diceraikan.
"Pak Bupati saat itu
mengaku duda. Sudah dua tahun berpisah dengan istri terdahulu. Saya
berharap keadilan," katanya, Senin (3/12/2012).
Awal perkenalan
dengan Aceng, lanjut Fanny, dirinya mendapat kabar dari seorang ustaz
bahwa bupati Garut tengah mencari istri dari kalangan pesantren.
Pamannya, salah satu pemimpin pondok pesantren di Limbangan, Garut,
kemudian mendekatkan keduanya.
"Saya juga sempat dipertemukan
dengan utusan Pak Bupati. Saat itu diceritakan bahwa Pak Bupati mencari
istri dan ingin mengajak umrah ke Makkah. Sebelum umrah, dihalalkan
dulu," jelas Fanny.
Setelah perkenalan yang singkat, keduanya
menikah disaksikan keluarga masing-masing. Menurut dia, salah satu
pertimbangannya menikah dengan Aceng adalah agar dapat melanjutkan
kuliah kebidanan. Kenyataannya, menurut Fanny, dirinya tiba-tiba ditalak
tiga melalui SMS empat hari kemudian. Alasannya dia sudah tidak
perawan.
"Saya masih perawan, saya tidak pernah bergaul dengan lelaki lain," tegas Fanny.
Warga
Kampung Cukang Galeuh, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, itu baru
lulus dari salah satu SMA di Sukabumi pada 2012. Dia dinikahi Bupati
Aceng pada 16 Juli 2012 di rumah pribadinya di Copong, Garut. [ito]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar