Jumat, 30 Desember 2011

Kebanggaan Jenderal Timur Pradopo jadi Marinir

Situbondo (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo tampak tidak dapat menyembunyikan kebahagiannya ketika dikukuhkan menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL).

"Ini merupakan kebanggaan sekaligus kehormatan bagi saya dan seluruh anggota Kepolisian RI," ucapnya, setelah upacara pengukuhan dirinya sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL di Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur.

Ia menerima penghargaan tersebut bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat.
Saat ini tercatat ada 29 orang yang diangkat menjadi warga kehormatan korps baret ungu itu, dan Timur Pradopo merupakan satu-satunya dari perwira tinggi Polri.

Kebanggaan itu timbul, kata perwira tinggi kelahiran Jombang, 10 Januari 1956, karena prajurit Marinir itu senantiasa menunjukkan keprofesionalannya yang tinggi dalam menjalankan tugas dan latihan.

"Prajurit Marinir tak kenal menyerah dalam menghadapi keadaan apapun. Pada saat latihan, Marinir menunjukkan seperti keadaan perang yang sesungguhnya," tukas mantan Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya itu.

Menurut lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1978 itu, kemampuan Korps Marinir TNI AL saat ini merupakan modal yang kuat untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Profesionalisme marinir harus menular kepada anggota kepolisian sehingga pengabdian mereka kepada masyarakat menjadi lebih baik lagi di masa mendatang," ujar mantan Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kapolwiltabes) Bandung, Jawa Barat, tersebut.

Pada upacara pengukuhan yang dipimpin oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, dan dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno itu, Jenderal Timur Pradopo tidak menggenakan seragam Polri atau Brigade Mobil (Brimob), melainkan seragam tempur loreng khas TNI.

Awalnya Timur Pradopo, Pramono Edhie Wibowo dan Imam Sufaat menggunakan topi lapangan, kemudian topi itu dilepas dan diganti dengan baret ungu kebanggaan Korps Marinir TNI AL oleh Panglima TNI.

Baret tersebut dibawa sejumlah prajurit Korps Marinir yang terjun payung ke lapangan Mangga Dua di lokasi Pusat Latihan Marinir Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur.
(T.M026/E011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar