VIVAnews
- Meski Jakarta belum masuk musim hujan, sejumlah wilayah di bantaran
kali Ciliwung sudah dilanda banjir kiriman, Senin, 22 Oktober 2012.
Banjir terjadi akibat luapan air sungai yang berhulu di kawasan Bogor
dan sekitarnya.
Sejak dini hari tadi, banjir kiriman mulai masuk pemukiman warga di sejumlah wilayah di Jakarta Timur. Kawasan yang mengalami genangan air terparah adalah Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara.
Menurut Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, ada 562 kepala keluarga yang menjadi korban banjir. Mereka tersebar di enam RW di Kampung Melayu. Banjir melanda RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 05 dan RW 07. Di kawasan RW 03, ada 210 kepala keluarga atau 568 jiwa yang rumahnya tergenang banjir.
"Paling terparah RW 03, ada 14 RT yang terendam. Lalu di RW 07 ada enam RT yang terendam," ujar Bambang di lokasi banjir di RT 04 RW 03, Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Menurut Bambang, setiap banjir, RW 03 biasanya menjadi yang pertama terkena luapan air dan yang terakhir susut.
Air banjir kiriman merendam kawasan Kampung Pulo sejak dini hari. Tapi warga sudah mendapat informasi mengenai banjir kiriman sejak Minggu sore. Karena itu, Bambang sudah mengintruksikan warga untuk mengerahkan perlengkapan seperti perahu dan ban untuk antisipasi bila harus dilakukan evakuasi.
"Semua sudah kami siapkan. Termasuk tempat pengungsian. Air mulai masuk pada pukul 03.00 WIB," katanya.
Hingga pukul 07.00 WIB, ketinggian air masih di atas 100 senti meter, warga yang telah terbiasa dengan keadaan ini, tidak mengungsi. "Kawasan yang terendam berada sekitar 15 meter dari bantaran kali," katanya.
Rasyid warga RT 03 mengatakan, warga sudah terbiasa menghadapi banjir. Tapi meski begitu, Ia berharap kepada gubernur yang baru terpilih, yaitu Joko Widodo, bisa mengatasi banjir yang telah menjadi siklus tahunan di wilayahnya.
"Semoga Pak Jokowi bisa menghilangkan banjir di sini, tiap tahun memang selalu begini," katanya. (umi)
Sejak dini hari tadi, banjir kiriman mulai masuk pemukiman warga di sejumlah wilayah di Jakarta Timur. Kawasan yang mengalami genangan air terparah adalah Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara.
Menurut Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, ada 562 kepala keluarga yang menjadi korban banjir. Mereka tersebar di enam RW di Kampung Melayu. Banjir melanda RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 05 dan RW 07. Di kawasan RW 03, ada 210 kepala keluarga atau 568 jiwa yang rumahnya tergenang banjir.
"Paling terparah RW 03, ada 14 RT yang terendam. Lalu di RW 07 ada enam RT yang terendam," ujar Bambang di lokasi banjir di RT 04 RW 03, Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Menurut Bambang, setiap banjir, RW 03 biasanya menjadi yang pertama terkena luapan air dan yang terakhir susut.
Air banjir kiriman merendam kawasan Kampung Pulo sejak dini hari. Tapi warga sudah mendapat informasi mengenai banjir kiriman sejak Minggu sore. Karena itu, Bambang sudah mengintruksikan warga untuk mengerahkan perlengkapan seperti perahu dan ban untuk antisipasi bila harus dilakukan evakuasi.
"Semua sudah kami siapkan. Termasuk tempat pengungsian. Air mulai masuk pada pukul 03.00 WIB," katanya.
Hingga pukul 07.00 WIB, ketinggian air masih di atas 100 senti meter, warga yang telah terbiasa dengan keadaan ini, tidak mengungsi. "Kawasan yang terendam berada sekitar 15 meter dari bantaran kali," katanya.
Rasyid warga RT 03 mengatakan, warga sudah terbiasa menghadapi banjir. Tapi meski begitu, Ia berharap kepada gubernur yang baru terpilih, yaitu Joko Widodo, bisa mengatasi banjir yang telah menjadi siklus tahunan di wilayahnya.
"Semoga Pak Jokowi bisa menghilangkan banjir di sini, tiap tahun memang selalu begini," katanya. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar