Jpnn
JAKARTA - Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) menjadi berkah bagi Partai Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mayoritas publik mendukung kebijakan tersebut.
"Sebanyak 69,64 persen publik setuju dengan program BLT. Hanya 28,69 persen yang tak setuju. Dan 1,67 persen tak menjawab atau tidak tahu," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby, Minggu (11/3), saat konfrensi pers hasil survei bertajuk "BBM, BLT dan Efek Elektoralnya", Minggu (11/3), di Jakarta.
Dijelaskan, jika program BLT atau sejenisnya dijalankan, 54,36 persen publik menyatakan Partai Demokrat yang berjasa. Sebanyak 25 persen responden yang tak menjawab atau tidak tahu. Hanya sekitar 25,64 yang menyatakan partai lain yang berjasa. "Demokrat mendapatkan duriah runtuh dari program BLT," katanya lagi.
Selain Demokrat, menurut LSI, SBY juga mendapatkan "durian runtuh" dari program BLT atau sejenisnya. Sebanyak 53,74 persen menyatakan SBY yang berjasa untuk program BLT. Hanya 19,25 persen menyatakan Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Perekonomian) yang berjasa. Sekitar 16,09 persen tidak menjawab atau tidak tahu. "Sekitar 10,92 persen yang menyebut tokoh lainnya yang berjasa," ungkapnya.
Menurut LSI, bagi pemerintah SBY dan Partai Demokrat, naiknya harga BBM dan berlakunya program BLT besar sekali efeknya untuk menurunkan atau menaikkan dukungan atau efek elektoral.
Partai politik lain pasti juga mendapatkan informasi ini dan akan memberikan reaksi politik yang aktif dalam soal BBM dan BLT. Mereka juga tak ingin dirugikan dan tak rela hanya partai lain yang memeroleh keuntungan politik dari kebijakan itu. "Itu sebabnya power game di balik isu BBM dan BLT, apalagi menjelang pemilu 2014, akan hot," jelasnya. (boy/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar