NILAH.COM, Bandung - Kenaikan BBM yang diterapkan pemerintah dipastikan mengundang reaksi dan gerakan massa dari seluruh elemen serta memungkinkan terjadinya chaos. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak militer siap melakukan back up dalam pengamanan kenaikan BBM.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menegaskan, militer akan berada di belakang kepolisian dalam pengamanan menjelang kenaikan BBM. "Hanya ketika urusan tentang Tertib sipil akan dilakukan kegiatan-kegiatan penanggulangannya oleh Kapolri, jika Kapolri memerlukan bantuan maka saya siap dibelakang beliau untuk membantu," kata Agus saat ditemui usai acara pemberian gelar Warga Kehormatan KORPHASKHAS di Lanud Sulaiman Kabupaten Bandung, Rabu (7/3/2012).
Agus menambahkan, dalam pengamanan tersebut akan dijadikan ke dalam satu komando. "TNI punya satu komando khusus. Polri juga punya komando sendiri di kecuali manakala dibutuhkan untuk diperbantukan seperti pengamanan kendali nantinya akan tetap satu. Tidak boleh dalam satu operasi atau kegiatan menjadi ada dua komando" katanya.
Seperti yang telah diberitakan menanggapi isu pergerakan sosial mengenai kenaikan BBM. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Joko Suyanto, mengatakan kekuatan militer akan dikerahkan untuk membantu kepolisian dalam meredam aksi massa menolak kenaikkan BBM jika nantinya berakhir rusuh.[ang]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar