REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - DKI Jakarta menjadi provinsi percontohan penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yaitu premium dan solar dengan pemasangan stiker "barcode" untuk kendaraan angkutan umum. Gubernur DKI Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Rabu menyatakan uji coba pemasangan stiker "barcode" untuk pembatasan subsidi premium terhadap angkutan umum diharapkan mendukung perbaikan jasa layanan angkutan umum.
"Selain itu, kebijakan ini merupakan langkah penting yang ditempuh untuk menjamin yang mendapatkan subsidi adalah pihak yang berhak, yaitu angkutan umum," kata Fauzi Bowo yang lebih akrab dipanggil Foke.
Pemasangan stiker barcode tersebut merupakan penerapan program pembatasan BBM Bersubsidi dari Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan. Foke mengatakan dengan stiker barcode di angkutan umum, akan menghapuskan penyelewengan pemanfaatan BBM bersubsidi oleh oknum petugas.
"Niat baik pemerintah untuk memberikan subsidi bagi angkutan umum yang perlu disubsidi sudah dikaji, namun di tengah jalan banyak yang menggunakan peluang ini untuk kepentingan yang macem-macem, sehingga subsidi itu tidak tepat sasaran," katanya.
Sebelumnya, petugas gabungan dari Dirjen Perhubungan dan Migas, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI melakukan penempelan stiker barcode pada 275 mikrolet di Terminal Senen, Jakarta Pusat. Pemasangan stiker barcode dilakukan pada angkutan umum jurusan Senen- Kampung Melayu yaitu M01, M01A, dan M01G 16.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Dishub DKI, Kusmanto, mengatakan stiker hanya ditempel pada 275 mikrolet dari 375 total mikrolet pada tiga jurusan tersebut. "375 kendaraan tersebut terdiri dari subsidi premium dan solar. Tetapi yang masuk agenda kami hanya pemasangan subsidi premium saja yaitu 275 kendaraan. Penjatahannya belum ditentukan oleh Kemenhub dan Kemen ESDM," kata Kusmanto.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan pemasangan stiker barcode bertujuan menghindari kecurangan pemilik kendaraan pribadi yang beralih menjadi plat kuning karena ingin mendapatkan jatah premium.
Red: Siwi Tri Puji B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar