Luhur Hertanto - detikNews
Magelang,
Salah satu misi perwira baru kepolisian membebaskan lembaga Polri dari
tudingan melakukan pembiaran terhadap kelompok masyarakat tertentu
pelaku pelanggaran hukum. Maka upaya hukum yang antisipatif dan
responsif terhadap setiap gangguan keamanan harus dijadikan prioritas.
Demikian
perintah Presiden SBY kepada perwira remaja lulusan Akademi Polisi yang
pagi ini diwisuda bersama para lulusan Akademi TNI. Acara wisuda atau
Prasetya Perwira TNI dan Polri ini berlangsung di Akademi Militer,
Magelang, Jawa Tengah, Kamis (12/7/2012).
"Kepada para Perwira
Remaja Polri, saya instruksikan untuk selalu menjunjung tinggi
profesionalisme, serta bersikap antisipatif dan responsif untuk
menegakkan hukum dan mengatasi gangguan terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat," ujar SBY.
"Cegah dan bebaskan tuduhan sejumlah
pihak bahwa seolah Polri melakukan pembiaran atas perilaku kalangan
masyarakat tertentu yang melakukan kekerasan dan pelanggaran hukum,"
tegasnya.
Lebih lanjut diingatkannya, kejahatan yang para perwira
Polri tumpas kelak bukan lagi kejahatan tradisional. Melainkan berbagai
bentuk tindak krimininal transnasional yang bentuknya semakin beragam
dan bahkan pelakunya adalah jaringan internasional.
Seiring
perkembangan teknologi dan ekonomi maka bentuk dan pola kejahatan
semakin beragam serta canggih peralatannya. Menjadi kewajiban jajaran
perwira baru Polri meningkatkan kemampuan mereka agar mampu menaklukkan
para pelaku kejahatan modern tersebut.
"Bentuk, pola, perilaku,
dan alat kejahatan, telah semakin beragam dan canggih. Polri harus mampu
mengungguli kemampuan para pelaku kejahatan, dan mampu menaklukkan
kecanggihan peralatannya. Semuanya itu menuntut kualitas sumber daya
Polri yang andal, cerdas, bermental kuat, serta menguasai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi," tegas SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar