Jumat, 27 Juli 2012

Penjelasan Polisi Soal Pemblokiran Tol Jatibening

Prins David Saut - detikNews

Jakarta Kerusuhan karena penutupan akses masuk terminal bayangan di tol Jatibening Bekasi oleh Jasa Marga. Kejadian ini dipicu karena masyarakat yang biasa memanfaatkan terminal bayangan tersebut terkejut dengan penutupan akses.

"Di tol Jatibening tadi, awal mula jam 02.00 WIB, pagi tadi Jasa Marga menutup akses masyarakat yang biasa masuk ke terminal bayangan dengan pagar besi. Jadi arah ke Jakarta maupun ke Cikampek ditutup," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (27/7/2012).

Penutupan tersebut tidak diketahui oleh masyarakat yang menggunakan terminal bayangan. Penumpukan masyarakat pun akhirnya menuai kericuhan yang tidak diperlukan.

"Pada waktu pagi hari, jam 05.00 WIB, biasa masyarakat datang untuk menjalankan hidup sehari-hari yang bekerja atau sekolah, memakai jasa terminal bayangan tersebut. Karena penutupan, makin lama makin bayak dan di situ muncul reaksi-reaksi," papar Rikwanto.

Reaksi yang dimaksud adalah pembakaran mobil milik Jasa Marga dan upaya masyarakat menduduki ruas tol. "Sehingga spontan membakar mobil pick up Jasa Marga dan membakar ban serta menutup jalan tol dan tidur-tiduran di jalan tol," singkat Rikwanto.

Pihak kepolisian akhirnya melakukan dialog dengan masyarakat yang dipimpin oleh Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suhardi Alius. Polisi berusaha mencegah tindakan tersebut ke arah yang lebih merugikan dengan berkoordinasi kepada masyarakat sekitar ruas tol Jatibening.

Koordinasi dan dialog tersebut menghasilkan kesepakatan dengan mengutamakan kelancaran arus lalu lintas di ruas tol tersebut. Pagar yang sebelumnya menutup akses masyarakat akhirnya di buka kembali dan akan dicari solusi ke depan dalam masalah ini.

"Solusi ini dipakai untuk solusi jalan pendek untuk bisa mencairkan kondisi yang ada saat itu, kedepan kita akan adakan pertemuan dengan stekholder yang kompeten dibidangnya, seperti Jasa Marga, tokoh setempat, Kapolres Bekasi, kepada bupati untuk mencari solusi tepat untuk memecahkan masalah ke depan, kita harapkan jangka menengah dan panjangnya ditemui solusinya," panjang Rikwanto.

Jasa Marga sendiri diketahui tidak melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan masyarakat dalam menutup akses tersebut. "Belum ada koordinasi jadi itu dari pihak Jasa Marga itu sendiri. Jadi mulai muncul kerusuhan baru kita mulai tahu dan kita segera untuk mengisolir biar tidak berkembang," tutup Rikwanto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar