Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengancam akan menindak siapapun yang akan merusak dan menganggu keamanan Jakarta menyusul eredarnya video provokatif berbau SARA terkait Pilkada Jakarta putaran kedua.

"Polri dibantu intelijen akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum maupun langkah-langkah preventif, yang sekarang sudah kita laksanakan," tegas Timur usai mendampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto memberikan keterangan pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis.

Timur mengatakan akan bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) untuk menemukan pelaku penyebar video tersebut.

"Kita tunggu hasil penyelidikannya," kata Timur.

Video berbau SARA telah diunggah di Youtube sejak tanggal 12 Agustus 2012 itu berdurasi dua menit dan isisnya tentang seseorang yang meminta etnis tertentu tidak memilih pada putaran kedua pada tanggal 20 September 2012.