VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menyatakan jumlah kecelakaan lalulintas setiap musim mudik Lebaran selalu meningkat dari hari-hari biasa. Sebanyak 50 persen korban kecelakaan didominasi oleh pengendara motor yang berpenumpang lebih dari dua orang.
Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, mengatakan, penyebab utama kecelakaan lalulintas saat mudik yakni para pengendara motor yang tidak berhati-hati saat akan menyalip kendaraan di depan. Mereka tidak punya keseimbangan dan kondisi fisik yang tidak fit. Sedangkan untuk mobil, tambahnya, kasus terbanyak adalah mobil terguling.
"Kami menyadari, jumlah kecelakaan itu sulit untuk ditekan. Jumlah korban harusnya bisa diselamatkan. Caranya, polisi harus ditempatkan di mana-mana, dan polisi jangan ragu untuk menindak jika ada pelanggaran lalulintas yang berpotensi kecelakaan," ujar Royke, di Jakarta, Selasa 16 Agustus 2011.
Dijelaskan Royke, untuk wilayah Polda Metro Jaya sendiri kondisi jalanan cukup bagus untuk jalur mudik, sebab kebanyakan dari pemudik menggunakan jalur tol lalu arteri. Sementara itu, dirinya juga memprediksi, kawasan di DKI Jakarta yang ramai dilalui pemudik antara lain menuju Cikampek yaitu Kalimalang dan Cakung. "Itu yang di Timur. Kalau yang ke Barat Daan Mogot dan Kebon Jeruk," tambah Royke.
Berdasarkan data Polda Metro Jaya pada Operasi Ketupat 2009, jumlah kecelakaan lalulintas mencapai 266 kasus dengan korban meninggal dunia 33 orang, luka berat 145 orang, dan luka ringan 14 orang.
Sedangkan pada Operasi Ketupat 2010, terjadi 213 kasus kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia 45 orang, luka berat 76 orang, dan luka ringan 161 orang.
Sementara dilihat dari kendaraan yang mengalami kecelakaan pada Operasi Ketupat 2009 melibatkan 319 unit kendaraan, dengan paling besar terjadi pada motor yakni 198 unit.
Tahun 2010 kendaraan yang terlibat kecelakaan meningkat 21,32 persen menjadi 387 kendaraan, dengan motor mencapai 237 unit. Untuk motor ini, berarti ada kenaikan 18,70 persen dari tahun 2009 ke 2010. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar