E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Ide pembatasan kendaraan berdasar sistem warna menjelang SEA Games layu sebelum berkembang. Kapolda Metro Jaya Irjen Untung Rajab tak merestui ide itu.
"Semua keputusan berimplikasi terhadap keamanan masyarakat. Jangan sampai nanti masyarakat mengira ini sepihak. Implikasinya harus kita hitung. Jangan sampai nanti ada demo. Nanti siapa yang hadapi, polisi juga," kata Wakapolda Brigjen Suhardi Alius, Selasa (2/8/2011).
Suhardi mewakili Kapolda Irjen Untung Rajab untuk memberikan pendapat tentang wacana pembatasan kendaraan berdasarkan warna mobil. Hal ini disampaikan Suhardi di Polda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta.
Suhardi mengatakan, Polda masih memikirkan langkah pembatasan itu. Menurutnya perlu dipikirkan apakah masyarakat mendukung langkah tersebut. "Pak Kapolda sementara ini tidak sependapat. Masalahnya apakah jika dilaksanakan masyarakat bisa mendukung itu semua," katanya.
Petinggi Ditlantas Polda Metro Jaya mengusulkan ide pembatasan kendaraan berdasar warna dengan dalih meniru kebijakan di luar negeri yang berhasil. Sedangkan pengamat transportasi melihat sistem warna itu belum pernah diterapkan di luar negeri. Yang ada adalah Beijing yang menerapkan nopol ganjil dan genap. Dishub DKI Jakarta mendukung ide sistem warna ini.
Para pengamat transportasi menilai ide itu tidak tepat karena pemerintah belum mampu memberikan sarana alternatif seperti transportasi massal yang nyaman. Ide itu malah mendorong masyarakat membeli mobil lebih dari satu: warna terang dan warna gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar