Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mulai memberlakukan penegakan hukum dengan elektronik (Electronic-Traffic Law Enforcement) di perempatan Sarinah, Jakarta Pusat, pada 1 April lalu. Hasilnya, 200 pengendara tertangkap kamera melakukan pelanggaran.
"Pada hari pertama (1 April), dari pagi sampai sore, tercatat ada 200 pelanggar di Sarinah," kata Kepala Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Yakub Dedi Karyawan kepada detikcom, Senin (4/3/2011).
Ratusan pelanggar itu, kata dia, paling banyak adalah pengendara motor. "Kemudian mobil pribadi dan angkutan umum," tuturnya.
Adapun jenis pelanggaran yang terekam kamera ada 3 yakni penerobosan lampu merah, pelanggaran marka stopline dan pelanggaran marka yellow box junction.
"Kalau melanggar tiga-tiganya, dikenakan denda maksimum Rp 1,5 juta," kata Yakub.
Ia mengatakan, penegakan hukum sistem elektornik masih bersifat teguran. Polisi baru akan betul-betul menerapkannya jika masyarakat telah mengetahui semua adanya kamera di Sarinah.
"Sekarang masih soft, masih teguran saja," imbuh Yakub.
Meski demikian, pihaknya tetap akan melayangkan surat tilang dari bukti pelanggaran itu ke alamat pemilik kendaraan sesuai Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
"Kita kirim pas hari kerja via pos," ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar