Moksa Hutasoit - detikNews
Jakarta - Penertiban penumpang yang duduk di atas gerbong kereta berakhir dengan insiden lempar batu di Stasiun Manggarai. PT KAI diminta untuk tidak lemah dalam menghadapi perilaku warga yang melawan.
"PT KAI harus tetap melanjutkan penertiban ini, jangan justru jadi berhenti," kata pengamat kebijakan publik, Andrinof Chaniago kepada detikcom, Sabtu (14/5/2011).
Namun ketegasan PT KAI itu, tambah Andrinof, harus juga dibarengi dengan perbaikan sarana. Mulai dari penambahan jumlah gerbong, kenyamanan penumpang hingga frekuensi kedatangan kereta yang tepat waktu.
"Penertiban PT KAI harus juga diikuti dengan perbaikan," ujar dosen UI ini.
Andrinof menjelaskan, warga yang menggunakan jasa kereta api memang luar biasa banyak. Sayangnya jumlah itu tidak diimbangi dengan sarana yang memadai. Akhirnya banyak orang yang memilih naik ke atap kereta supaya tidak berdesak-desakan.
"Warga juga harus tertib dan mematuhi aturan itu, karena ini semua untuk kepentingan mereka juga," tutup Andrinof.
Jumat (13/5) kemarin, petugas Stasiun Manggarai menertibkan penumpang yang nangkring di atas gerbong. Tapi mereka menjawab razia itu dengan lemparan batu. Penertiban itu dilakukan oleh 80 personel pada kereta jurusan Bogor-Kota.
Akibat lemparan batu penumpang yang menyerang petugas penertiban, sejumlah kaca di ruangan stasiun pecah. Misalnya ruang pengawas peron dan sebuah ruangan tak bernama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar