Pengelola rumah sakit juga harus siap jika menerima korban yang banyak.
VIVAnews - Rumah Sakit RS Polri hari ini menggelar latihan penanganan korban teror bom bunuh diri. Latihan ini untuk mengetahui seberapa siap rumah sakit dapat merawat korban dalam jumlah yang banyak.
"Saat ini banyak teror bom dan banyak korban berjatuhan. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan personil yang terampil dalam menanggulangi korban," kata kepala RS Polri Sukanto, Brigjen Budi Siswanto, di Jakarta, Senin 23 Mei 2011.
Pelatihan ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-45 Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Raden Said Sukanto.
Menurut Budi, dengan adanya pelatihan ini, ke depannya pihak rumah sakit juga harus siap jika menerima korban yang banyak. "Kita harus siap melakukan antisipasi teror bom," ujar Budi.
Sejak pukul 08.00 simulasi mulai dilakulan. Ada 4 korban yang dimulai dari simulasi ambulans, triage, IGD, resutiasi, operasi, DVI, dan forensik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar