Nurvita Indarini - detikNews
Jakarta - Calon penumpang Lion Air di sejumlah penerbangan akhir pekan lalu merasa ditelantarkan karena dibiarkan menunggu berjam-jam tanpa kepastian waktu penerbangan. Terkait hal ini, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan meminta keterangan manajemen Lion Air.
"Kalau terbukti menelantarkan penumpang, pasti akan ditegur. Tentu akan kami panggil untuk dimintai keterangan dulu sebelum ditegur," kata Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti Singayudha Gumay, pada detikcom, Senin (6/6/2011). Namun belum dipastikan kapan pemanggilan akan dilakukan.
Dirjen Perhubungan akan melakukan evaluasi jadwal penerbangan Lion Air yang disesuaikan dengan kemampuan maskapai yang bersangkutan. Selain itu akan dilihat juga keterkaitan jadwal penerbangan dengan jumlah kru yang dimiliki.
"Kita akan cari tahu ada permasalahn apa. Apakah permasalahan pesawat atau operasi," imbuh Herry.
Jika ada penerbangan yang tertunda selama beberapa jam, misalnya saja selama 3 jam, maka penumpang berhak mendapatkan makanan ringan. Jika harus menginap, maka penumpang berhak mendapat penginapan layak.
"Ini kita akan lihat di lapangan, kita akan evaluasi. Kita akan tegur kalau penumpang ditelantarkan," ujar Herry.
Sebelumnya, penumpang JT-770 rute Jakarta-Manado mengaku dibiarkan menginap selama 5 jam di ruang tunggu Bandara Hasanuddin, Makassar, pasa Sabtu (4/6) tengah malam hingga Minggu dini hari selama 5 jam.
Calon penumpang GT 095 rute Pekanbaru-Jakarta juga mengaku ditelantarkan pada Minggu (5/6). Pesawat yang seharusnya berangkat pukul 18.15 WIB, namun hingga 23.30 WIB tak kunjung terbang. Penumpang pun mengamuk dan hampir 'membajak' pesawat. Akhirnya para calon penumpang diterbangkan pukul 02.30 WIB.
Penumpang Lion Air tujuan Jakarta-Palu juga merasa berang. Menurut salah satu penumpang, Sam Purnama, seharusnya pesawat berangkat pada Minggu (5/6) pukul 17.00 WIB. Namun hingga pukul 22.00 WIB tak ada kepastian.
Akhirnya, para penumpang protes. Dua pilot pesawat dan empat kru yang melintas di bandara mereka 'sandera' pada Minggu malam. Drama penyanderaan berakhir pada pukul 02.00 WIB. Para penumpang menuju Palu pun kini diterbangkan menggunakan pesawat Sriwijaya Air.
Kepala Humas Lion Air Edward Sirait saat dimintai tanggapannya hingga pagi ini belum bisa dihubungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar