Rabu, 15 Juni 2011

Tak Ada Kenaikan Tarif, Hanya Penyesuaian...

RMOL. Mulai 2 Juli, kereta rel lis­trik atau KRL berubah pola operasi dengan berhenti di se­tiap sta­siun kereta api komuter Jabo­detabek dan tidak ada pe­nyu­sulan antar-KRL.

Peru­bahan ini, menurut Cor­po­­rate Secretary PT KAI Com­muter Jabodetabek Makmur Sya­heran, dilatarbe­la­kangi tar­get yang diberikan pemerintah kepada operator untuk dapat me­ngangkut 1,2 juta orang per­hari pada akhir 2014 dari yang sekarang seki­tar 400.000 orang per hari.

Kata Makmur, saat ini masih sekitar 400.000 orang yang bisa diangkut. Untuk men­capai tar­get 1,2 juta orang tentu dila­ku­kan penambahan unit.

“Ada delapan unit kereta yang merupakan sumbangan pe­merintah. Tahun ini, ada tam­bahan juga sebanyak 130 unit dan pada 2010 sebanyak 110 unit,” jelas Makmur.

Dia melanjutkan, untuk me­ngangkut 1,2 juta penum­pang dibutuhkan sekitar 1.440 unit kereta. Adapun saat ini jum­lah unit kereta masih se­banyak 386 unit.

Rencananya, lanjut Mak­mur, setiap tahun akan dila­kukan penambahan unit ke­reta se­banyak 150 unit hingga 2019.

Mengenai kenaikan tarif, Mak­mur memas­ti­kan tidak ada kenaikan tarif ke­reta. Tiket kereta ekonomi tidak berubah antara Rp 1.000-Rp 2.000. Kecuali ada penye­suaian tarif.

Menurut Makmur, untuk tarif commuter line dipatok se­harga Rp 9.000 untuk rute Bo­gor-Ja­karta Kota dan Rp 8.000 untuk rute Bekasi-Jakarta Kota serta Rp 8.000 untuk rute Mang­ga­rai-Serpong. [rm]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar