Bila terbukti berdampak terhadap masyarakat, persoalan ini akan ditindaklanjuti.
VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya terus melakukan penyelidikan untuk menelusuri pelaku pengiriman pesan teror terkait rencana peledakan bom saat vonis terdakwa dugaan terorisme, Abu Bakar Baasyir, pada Kamis, 16 Juni 2011.
"Kami masih menelusuri sumbernya melalui anggota cyber crime," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Selasa 14 Juni 2011.
Penyidik masih menganalisa apakah pesan teror itu mencemaskan masyarakat atau tidak. Sesudah itu polisi baru menindaklanjuti pencarian pelaku untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
Namun Baharudin menyatakan polisi belum menemukan sumber penyebar pesan singkat bernada ancaman itu.
Sebelumnya, beredar pesan singkat dari nomor telepon selular 082123552496 yang berisi : "Asslm. Wahai singa2 Tauhid Indonesia persiapkan mental, fisik & silah yg kalian punya. Utk Jihad Global yg dilaksanakan di PN Jaksel 16 Juni 2011. Kami telah memasang 36 peledak di seluruh Indonesia, yg akan meledak bersamaan ketukan palu hakim yg menghakimi Ust. Abu Bakar Ba'asyir. Sebarkan berita gembira ini".
Baharudin meminta agar seluruh personel polisi maupun masyarakat waspada. Pengamanan sejumlah kantor polisi juga mulai diperketat jelang vonis Baasyir. Ada 3.446 personel yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Tapi Baharudin memastikan bahwa kondisi Jakarta saat ini masih kondusif dan terkendali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar