Senin, 13 Juni 2011

Polisi Diincar Karena Jadi Penghalang Para Teroris

Nurvita Indarini - detikNews

Jakarta - Meracuni polisi. Modus teror terbaru itu disinyalir akan dilakukan para terduga teroris yang ditangkap di Kemayoran dan Tambora, Jakarta. Polisi menjadi target teroris karena selama ini polisi selalu menjadi penghalang, selain juga faktor dendam.

"Ya, ini karena dendam dan karena ingin menghilangkan penghalang," ujar pengamat intelijen Wawan Purwanto, Senin (13/6/2011), mengomentari indikasi terduga teroris yang akan meracuni polisi.

Menurutnya, pasca serangan kelompok teroris yang menargetkan warga asing, ternyata banyak juga warga Indonesia yang turut menjadi korban. Karena itu, wajar apabila mereka mengubah pola teror dengan tidak menggunakan bom, seperti yang biasa mereka lakukan.

"Bagi kelompok teroris, polisi adalah penghalang langkah mereka. Karena itu polisi menjadi target serangan. Kalau soal dendam, sebenarnya kan sudah ada yang diarah yakni dulu ketika Pak Gories (Kalakhar Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Gories Mere) mendapat bom buku," sambung Wawan.

Sejak beberapa waktu lalu, menurut Wawan, individu-individu ada yang diancam karena terlibat dalam kebijakan pemberantasan teroris. "Dendam itu menurut saya ditujukan kepada siapa yang menghalangi dan melakukan serangan balik," imbuh Wawan.

Seperti diketahui, 6 terduga teroris ditangkap, Jumat (10/6) di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat dan satu di Tambora, Jakarta Barat. Mereka diduga berencana untuk menaruh racun di dalam makanan polisi. Polisi juga menemukan samurai, parang dan 4 pen gun sebagai barang bukti. Kapolri Jenderal Timur Pradopo membenarkan rencana kelompok teroris Kemayoran yang akan meracun polisi itu.

"Sementara mungkin demikian (meracun polisi). Hasil pemeriksaan terhadap tersangka," kata Timur.

Hal itu disampaikan Timur di Bandara Halim Perdanakusumah usai mengantar Presiden SBY yang berangkat ke Swiss, Senin (13/6/2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar