Minggu, 05 Juni 2011

Identitas 6 Napi yang Kabur dari Lapas Pemuda Tangerang

Dira Derby - detikNews

Tangerang - Enam penghuni Lapas Pemuda Tangerang Tangerang melarikan diri siang tadi. Berikut identitas keenam napi tersebut yang kabur saat pengamanan di tahanan sedang lengah.

Kalapas Pemuda Tangerang P Kunto Wirianto menjelaskan, terpidana pertama yang kabur adalah Junaidi Rahman bin Rahmani (31), warga Jakarta Barat, terpidana perkara narkoba dengan vonis 5 tahun yang ditahan sejak Maret 2011,

Lalu ada nama Irfan bin ABdul Rosid (25), warga Cisarua, Cianjur terpidana pencurian divonis 2 tahun yang ditahan sejak Desember 2010. Ketiga, Rahmat Ali Gaber bib Lali (20), warga Paku Haji, Kabupaten Tangerang, terpidana pencurian dengan vonis 1 tahun dan ditahan mulai September 2010.

Tiga terpidana lainnya yang kabur adalah Dede Pirmansah (20), warga Kamal, Jakarta Barat, terpidana 1 tahun 5 bulan yang mendekam di Lapas Pemuda sejak 21 April 2010, Ilma (24), warga Palmerah, Jakarta Barat, terpidana narkoba dengan vonis 6 tahun dan ditahan sejak Maret 2011; serta Antoni bin Amzar (23), warga Pinang, terpidana narkoba dengan vonis 5 tahun dan ditahan sejak 14 Oktober 2011.

"Petugas baru tahu ada warga binaan kami yang kabur setelah mendapat laporan dari ibu-ibu pegawai Lapas yang mengenali wajah mereka," kata Kunto P Wirianto.

Kunto berharap, warga atau keluarga bisa ikut berpartisipasi agar para warga binaan yang kabur itu bisa ditemukan lagi.

"Kalau ada warga atau keluarga yang melihat para terpidana yang kabur ini segera laporkan kepada petugas kami atau polisi. Bagi siapa yang menemukan akan diberikan imbalan. Selain itu, jika warga atau keluarga yang menyerahkan mereka (para terpidana) hukuman mereka akan lebih ringan dibanding jika petugas yang menangkap langsung," papar Kunto.

Kunto mengaku, mereka kabur dengan memanjat dengan cara seperti memanjat pohon pinang, saling dukung mendukung antara satu orang dengan orang lain Kemudian, orang yang duluan berada di atap akan memegang yang lain sehingga satu per satu berada di loteng.

Setelah berhasil tiba di atap bangunan, para terpidana itu selanjutnya merayap dan selanjutnya melompat menuju ke tembok pembatas Lapas yang kedua. Setelah berhasil mencapai tembok kedua itu, selanjutnya para terpidana itu masuk melalui gorong-gorong dengan sebelumnya memotong besi pembatas gotong-gorong yang kondisinya sudah berkarat.

"Mereka lalu memotong juga terali besi diatas plafon, genting dan turun dengan menggunakan sarung yang dililit-lilitkan sepanjang 6 meter," katanya.

Selanjutnya, mereka melanggang menuju jalan raya dan langsung naik angkutan umum.

"Menurut laporan warga yang melihat 6 orang yang kabur itu, katanya ada yang naik angkot menuju arah Daan Mogot dan Kalideres, ada juga yang naik angkot ke arah Serpong," jelas Kunto.

Menurut Kunto, para perpidana ini kemungkinan memanfaatkan kelengahan petugas jaga pada saat liburan panjang ini. "Petugas yang jaga sebanyak 17 orang. Sementara penghuninya 2000 orang. Idealnya, 1 berbanding 8, " kata Kunto.

Sementara itu, Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Darmadi mengatakan, pihaknya akan mempelajari dulu kasus kaburnya 6 warga binaan itu. "Kami akan mempelajari siapa yang bertanggung jawab atas kaburnya para warga binaan ini. Yang pasti ada kelemahan dari pengamanan saat libur panjang ini sehingga para warga binaan itu bisa kabur," jelas Darmadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar