Senin, 06 Juni 2011

Pesanan Ondel-ondel Meningkat Jelang HUT Jakarta


INILAH.COM, Jakarta - Kebudayaan Betawi seperti terus tergerus dan kian terlupakan. Saat ini, bisa dikatakan tidak banyak, orang yang melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang yang tak ternilai harganya itu. Meski begitu, masih ada sejumlah orang yang terus bertahan mempertahankan kebudayaan Betawi dengan caranya masing-masing.

Seperti yang dilakoni Hasyim Maulana (49), seorang perajin ondel-ondel yang telah menekuni profesinya itu sejak tahun 1992. Meski tidak belajar secara khusus, namun ondel-ondel buatannya banyak diminati. Terlebih, saat berlangsungnya peristiwa spesial seperti peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta setiap 22 Juni.

Menurut pria yang akrab disapa engkong Hasyim ini, pesanan ondel-ondel hanya ramai saat peringatan HUT Kota Jakarta dan Lebaran ala Betawi. Selebihnya, bisa dibilang sepi. Agar tidak punah, ia tetap bertekad terus membuat ondel-ondel meski saat pesanan sepi. "Saya berusaha mempertahankan agar tidak punah," ujar Engkong Hasyim, saat ditemui di kediamannya di Jalan Sepat I, Kebagusan, Pasarminggu, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2011).

Selain menjual, Engkong Hasyim juga menyewakan ondel-ondel dengan berbagai ukuran, mulai dari yang mini dengan ukuran 20 sentimeter hingga berukuran besar setinggi tiga meter. Untuk perayaan HUT Kota Jakarta tahun ini, ia mengaku sudah menerima beberapa pesanan. Namun dirinya belum bisa memprediksi berapa banyak pesanan ondel-ondelnya.

"Nanti dua minggu sebelum hari H, baru banyak yang pesen lagi. Makanya saya belum bisa memprediksi," katanya dengan logat khas Betawi.

Tahun sebelumnya, terang dia sebanyak empat pasang ondel-ondel bisa dijualnya. Sementara yang disewakan mencapai 15 pasang ondel-ondel. Biasanya ondel-ondel yang disewa memang lebih banyak dibandingkan yang dibeli. Menginggat, bentuk ondel-ondel berukuran besar akan memakan tempat, sehingga setelah digunakan, biasanya para pembeli akan bingung menyimpannya.

Dia berharap tahun ini pesanan ondel-ondelnya minimal sama dengan tahun sebelumnya.

Harga yang ditawarkan untuk sepasang ondel-ondel cukup variatif, mulai dari Rp4,5 juta hingga Rp9 juta untuk yang berukuran 1,5 meter-3 meter. Sedangkan untuk ukuran mini yakni, 20 sentimeter hingga 1 meter, harga yang ditawarkan yakni Rp400 ribu-Rp3,5 juta. Harga sewa ondel-ondel juga bervariasi, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp1 juta, tergantung dari lokasi tujuan dan lamanya waktu sewa.

Pria satu cucu ini mengaku, tidak terlalu sulit untuk melestarikan ondel-ondel, asalkan ada kemauan. Untuk bahan baku, sambungnya, diperlukan kayu gelondongan, bambu, ijuk, dan kawat masih mudah ditemui. "Jika ada saingan itu juga bagus, untuk memacu kita agar lebih baik lagi. Masing-masing perajin juga punya ciri khas sendiri, kalau punya kita cirinya ondel-ondel abang none. Jadi tergantung pelanggan mau pilih yang mana," tandasnya. [beritajakarta.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar