Selasa, 05 Juli 2011

Brimob Akan Tertibkan Calo Tiket di Bandara

Penertiban terpaksa dilakukan lantaran keberadaan calo sudah sangat mengganggu.

VIVAnews – Calo tiket liar, pedagang kaki lima, dan taksi gelap yang masih nekat beroperasi di wilayah Bandara Soekarno Hatta membuat manajemen PT Angkasa Pura II kian geram. Dalam waktu dekat ini, AP II akan mengerahkan pasukan Brimob untuk melakukan penertiban.

"Segala bentuk percaloan, taksi gelap dan juga PKL akan kami tertibkan dengan mengerahkan ratusan personel Brimob," kata Mulya Abdi, Wakil Direktur AP II Bandara Soekarno Hatta kepada VIVAnews.com.

Menurut Mulya, penertiban terpaksa dilakukan lantaran keberadaan calo sudah sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan di lingkungan bandara. Bahkan, aktivitas taksi gelap membuat arus trasnportasi di dalam bandara jadi tersedat.

"Banyak akibat negatif dengan keberadaan mereka. Ini untuk peningkatan pelayanan yang prosedural dan nyaman," katanya.

Lebih lanjut Mulya menambahkan, pengamanan bandara akan diperketat dengan mengerahkan 2.500 personel keamanan bandara. Mereka akan mengawasi tiap gerak calo tiket, taksi gelap dan PKL yang masih nekat berkeliaran.

Sementara Senior Menejer Bidang Pelayanan AP II, Jaya Tahoma, menambahkan, selain akan mengerahkan personel Brimob, dalam waktu dekat ini, pihaknya juga akan melakukan penertiban parkiran yang ada di wilayah bandara. Hal itu juga dilakukan menyusul semakin menyempitnya lahan parkir yang ada dan semakin tingginya intensitas kendaraan yang masuk ke bandara.

Setidaknya dalam dua jam sekali, lalu lalang kendaraan di wilayah bandara mencapai 9.200 untuk mobil dan 9.600 untuk motor. "Kami sedikit kewalahan, dan ini akan kami benahi dalam waktu dekat," ujarnya.

Soal penertiban parkir, hal itu pun tak lepas dari keberadaan taksi gelap yang masih mangkal di wilayah bandara. Sebab, dengan keberadaan hampir 600 armada taksi gelap itu, lahan parkir yang seyogyanya dapat digunakan calon penumpang, tak bisa digunakan. Terlebih, dengan kapasitas tampung yang hanya mencakup 4.500 kendaraan saat ini terbilang over kapasitas, yakni hingga 9.000 kendaraan.

"Makanya, untuk memaksimalkan pelayanan lagi, kami juga berencana akan menambah area parkir seluas 1.400 meter persegi untuk menampung peningkatan kapasitas pengunjung," kata Tahoma.

Sejauh ini hanya ada 467 kendaraan operasional milik sembilan perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang secara resmi beroperasi di bandara. Dari jumlah armada itu, sebanyak 247 diantaranya merupakan taksi resmi yang distikerisasi oleh AP II. (Laporan: Muhammad Iyus | Tangerang, umi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar